Hasil Pertanian Lokal Tidak Terserap, Sudiana-Sutrisno Punya Solusinya
Rabu, 21 Oktober 2015
00:00 WITA
Badung
3190 Pengunjung

Mangupura, suaradewata.com- Para petani di Kabupaten Badung masih mengeluhkan perilaku para pelaku industri pariwisata khususnya di kawasan Badung Selatan yang belum menyerap secara maksimal hasil pertanian lokal seperti sayur, buah, beras, telur, dan daging. Setidaknya, alasan para pelaku industri pariwisata diantaranya karena tidak adanya kontinuitas, volume, dan kualitas. “Ini alasan yang tidak masuk akal karena semua hal tersebut bisa diatur sesuai kesepakatan, karena teknologi dan SDM memadai," ujar Cawabup Nyoman Sutrisno saat menghadiri agenda simakrama dengan warga Subak Segempel, Desa Bongkasa Kecamatan Abiansemal, Senin (19/10) sore lalu.
Dari sudut pandang Nyoman Sutrisno, hasil pengamatan dan pengalaman lapangan, para pelaku pariwisata yakni hotel dan restauran tidak menerima hasil pertanian lokal Bali lebih disebabkan oleh penerapan kualitas ganda yang dilakukan pelaku pariwisata. Fakta di lapangan misalnya, kualitas buah dan daging sapi lokal Bali malah lebih baik dibanding dengan kualitas hasil import. Kualitas ganda yang dimaksud adalah pihak hotel ingin membeli produk yang murah dengan kualitas yang sedang-sedang saja. "Kami pernah berkoordinasi dengan beberapa manajer sebuah hotel. Setelah dia melihat sendiri kualitas telur dan daging, maka ia menyatakan akan menggunakan produk lokal. Namun setelah diantar ke pihak pembeli, mereka mengatakan harganya terlalu mahal dan ingin membeli produk import yang lebih murah tetapi kualitasnya rendah," sesalnya.
Dengan pengalaman tersebut, maka cawabup Badung nomor urut 2 ini pun mengaku telah membuat visi misi program penguatan petani serta hasil pertaniannya. Diantaranya yang dimaksud dengan memperkuat petani dan hasil pertaniannya kedepan adalah, perlu ada kesepakatan antara pemerintah, petani, dan pelaku pariwisata. Beberapa point kesepakatkan tersebut antara lain harus mengutamakan produk lokal. Sedangkan dari pihak petani perlu memperhatikan kualitas, kontinuitas dan volume produk. "Ketiga unsur ini sangat bisa diatasi dan petani Kabupaten Badung mampu melakukan itu semua. Jangan sampai menggunakan alasan kontinuitas untuk menyingkirkan produk lokal. Itu semua bisa diatasi, kami punya solusinya," ujarnya.
Dalam kesempatan ini Nyoman Sutrisno kembali menegaskan, krama Badung diminta untuk tidak khawatir. Karena bila Sudiana-Sutrisno nantinya dipercaya memimpin Kabupaten Badung, maka paket Badung Bagus telah memiliki program kerja yang telah tertuang dalam visi misinya, yakni diantaranya pengembangan pertanian organik, membangun pusat penampungan produksi hasil pertanian, membangun pusat-pusat pengolahan hasil pertanian dan pemasaran, bebas pajak bagi petani yang lahan pertaniannya produktif, mengembangkan kawasan desa wisata, bantuan bibit dan pupuk kepada petani. Sebagaimana diketahui, simakrama tersebut, dihadiri oleh beberapa tokoh masyarakat seperti, Pekaseh Wayan Suwela, Pengliman I Wayan Letus, Gusti Putu Miasa, Nyoman Lastra, Putu Reta, Made Dama.not/ina
Komentar