Gita Vs BPR Sepakat Tak Lakukan Pengerahan Massa
Selasa, 20 Oktober 2015
00:00 WITA
Bangli
4343 Pengunjung
Bangli, suaradewata.com – Pemilukada di Bangli tampaknya akan tetap berjalan adem dan damai. Tanda-tanda ini, sudah muncul sejak awal. Terlebih, kedua belah kubu secara terpisah menyatakan sepakat tidak akan melakukan pengerahan massa dengan memanfaatkan jadual kampanye terbuka yang telah disiapkan KPU Bangli. Sebaliknya, masing-masing kubu baik paket nomor satu I Made Gianyar-Sang Nyoman Sedana Artha (Gita) maupun paslon nomor urut dua, IB Brahmaputra-I Ketut Ridet (BPR) lebih banyak melakukan gerakan bawah tanah dan memilih blusukan ke bawah untuk bertemu langsung dengan masyarakat.
Ketua Tim Pemenangan Gita, I Wayan Diar saat dihubungi Selasa (20/10/2015), mememastikan kubu Gita dalam masa kampanye, tidak akan melakukan pengerahan massa. Meski KPU Bangli telah menjadualkan kampanye terbuka. “Kita tidak akan memanfaatkan jadual kampanye terbuka yang telah disusun KPU. Kita akan lebih banyak turun langsung,” ungkap Diar. Alasannya, lanjut dia, kampanye terbuka belakangan tampaknya kurang mulai diminati masyarakat. “Masyarakat Bangli sudah jenuh dengan kampanye yang bentuknya pengerahan massa,. Disamping itu, kita juga komitmen untuk menjaga situasi Bangli yang sudah kondusif,” bebernya.
Secara terpisah hal senada juga disampaikan Ketua Tim Pemenangan BPR, Dewa Agung Adi Oka. Kata dia, pihaknya di KBM memang sudah sepakat tidak akan melakukan pengerahan massa. “Sesuai kesepakata KBM Bali, kita di Bangli juga tidak akan mengagendakan kampanye terbuka,” tegas Dewa Adi Oka.. Alasannya, lanjut Ketua Partai Gerindra Bangli ini, kampanye dengan penuh eforia seperti itu kurang efektif dalam menyampaikan visi misi kepada masyarakat. “Masyarakat sudah jenuh dengan cara pengarahan massa seperti itu. Makanya kita dalam melakukan sosialisasi lebih baik dor to dor ke masyarakat,” jelasnya.
Pihaknya mengaku akan lebih banyak memanfaatkan kegiatan bersama yang digelar KPU Bangli, seperti seperti jalan santai, lomba petanque dan volly. Sesuai pantauan situasi kondisi politik di Bangli sejak tahapan Pilkada dimulai, memang cenderung adem ayem. Selain disebabkan adanya aturan pembatasan Alat Peraga Kampanye (APK), gerakan masing-masing paslon juga lebih memilih cara gerilya dibawah tanah.ard
Komentar