Seminggu Dibersihkan, Sampah Kembali Menumpuk
Jumat, 16 Oktober 2015
00:00 WITA
Gianyar
3409 Pengunjung
Gianyar, suaradewata.com - Sungai Bunga yang terletak di kelurahan Abianbase, Gianyar tampaknya belum mampu lepas dari tumpukan – tumpukan sampah yang kian menumpuk di sepanjang aliran sungai tersebut. Padahal, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Gianyar, beserta satuan kerja perangkat kecamatan terus berupaya maksimal, secara rutin membersihkan. Penyebabnya adalah kiriman sampah dari hulu sungai di dataran tinggi, yang juga melewati teritorial Pasar umum Gianyar.
Selain tumpukan sampah, lingkungan juga akan tercemar oleh limbah yang tampak meracuni aliran air di sungai tersebut. Warna air yang hitam pekat, sangat jauh dari kesan lingkungan yang sehat. Banyak efek yang disebabkan oleh pencemaran tersebut, termasuk sumber ancaman penyakit, dan jika dibiarkan, sampah akan menyebabkan air sungai meluap pada saat musim hujan nanti.
Terkait masalah tersebut, Sekretaris Lurah Abianbase Made Setiawan saat ditemui di kantor Lurah Abianbase, Jumat (16/10) mengatakan, sejauh ini, pihak kelurahan belum memiliki aturan tertulis terkait tindakan terhadap masyarakat yang membuang sampah sembarangan.”Masih sebatas imbauan secara lisan, door to door ke masyarakat,”ucap dia.
Setyawan mengungkapkan, sumber menumpuknya sampah di sungai Bunga bukan disebabkan oleh minimnya kesadaran masyarakat di wilayah Abianbase, melainkan merupakan sampah kiriman dari hulu sungai tersebut. Menurut dia, di wilayah Abianbase, sudah tersedia tempat pembuangan sementara, serta kepedulian masyarakat terhadap sampah juga makin meningkat.”Sungai kami kena imbas, dari wilayah sungai utara,”katanya.
Senada dengan Lurah Abianbase, Lurah Gianyar I Made Arianta mengaku, jika pihaknya masih sebatas memberi arahan terhadap masyarakat, agar tidak sembarangan membuang sampah. Langkah – langkah antisipasi pun selalu dilakukan, termasuk dalam hal mengurus izin pedagang di pasar umum Gianyar, dia selalu mematok syarat, untuk para pedagang tersebut menyediakan tong sampah terlebih dahulu, sebelum mulai berjualan.”Kami masih sebatas menjalankan aturan yang ada, berupa Perda,”katanya.
Sementara, Kepala DKP Kabupaten Gianyar Wayan Kujus Pawitra saat dikonfirmasi terpisah mengatakan, pihaknya sudah berupaya maksimal untuk membersihkan sampah – sampah di sepanjang aliran sungai di Kecamatan Gianyar. Memang diakuinya, kesadaran masyarakat untuk disiplin tidak membuang sampah ke sungai masih minim, hal itu dibuktikan dengan tingginya volume sampah di beberapa sungai, saat dibersihkan selama satu minggu penuh, yang mencapai 32 meter kubik, di luar sampah rutin.”Armada kami tak kenal lelah membersihkan itu semua,”ungkap dia.
Lantas bagaimana langkah ke depan untuk menyadarkan masyarakat? Kujus mengatakan saat ini, DKP sedang dalam proses merancang Peraturan Bupati (Perbup) terkait pengelolaan sampah. Adapun selama ini, masih sebatas menjalankan Perda no 11 tahun 2013 tentang penyelenggaraan pengelolaan sampah Rumah Tangga dan sejenis. 10 pasal dalam Perda tersebut akan diterjemahkan ke Perbup.“Itu sedang kami bahas, termasuk larangan jam – jam pembuangan sampah, masih proses,”ucapnya.
Pria asal Kesian, Gianyar tersebut juga mengimbau, agar masyarakat di Kabupaten Gianyar segera sadar, bahwa membuang sampah sembarangan, terlebih ke sungai sangat merugikan lingkungan. Pengelolaan sampah tidak akan terselesaikan jika hanya pemerintah saja yang menangani, perlu kerja sama yang baik oleh masyarakat. Sungai adalah tempat air mengalir, jika dikotori dengan sampah, maka sumber kehidupan tersebut tidak akan terasa asri lagi.”Marilah kita sama – sama menjaga Gianyar agar tetap bersih, dan nyaman ditinggali,”ujar Kujus.gus
Komentar