PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Kemarau Ekstrem, Hektaran Sawah Terancam Gagal Panen

Selasa, 06 Oktober 2015

00:00 WITA

Bangli

2733 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Bangli, suaradewata.com – Dampak kemarau ekstrem yang berkepanjangan telah menyebabkan hektaran tanaman padi di wilayah Susut, Bangli terancam gagal panen. Petani pun kini dihantui kerugian yang cukup besar akibat biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk olah tanam. Kondisi ini terjadi karena debit air yang mengalir ke saluran irigasi semakin mengering.

Pantauan di Subak Selat Peken, Desa Selat, Kecamatan Susut, Bangli, Selasa (07/10/2015) ancaman kekeringan melanda hektaran tanaman padi petani yang menyebabkan tanaman yang baru berumur kurang dari sebulan terancam mati akibat tidak mendapatkan pasokan air. Kondisi ini paling parah dialami wilayah subak paling hilir. Tanaman padi yang umur mencapai 1 hingga dua bulan itu  mulai layu dan meranggas. Tanah sawah petani tampak pecah dan warnanya memutih. “Kalau tanah seperti ini bagaimana tanaman padi bisa hidup,”ujar seorang petani setempat.

Sementara Perebekel Desa Selat Wayan Windu Wardana dikonfirmasi terpisah membenarkan lahan  tanaman padi di wilayah Desa Selat mengalami kekeringan akibat debit air yang mengalir di saluran irigasi mengalami penurunan sebagai akibat kemarau panjang. “Dari tiga subak yang ada di Desa Selat, kondisi paling parah terjadi di Subak Sebak. Tanaman padi yang ada pada wilayah hilir hampir tidak pernah dapat pasokan air makanya  tanaman padi kelihatan layu,” bebernya.

Kata dia, sejatinya krama subak telah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi hal itu. Salah satunya dengan melakukan perbaikan saluran irigasi sehingga kebocoran air bisa diminimalisir. Namun apa daya, karena panjangnya kamarau membuat debit air kian menurun. Akibatnya debit air pun makin seret. “Tanaman padi yang kekurangan air di wilayah kami jumlahnya telah mencapai hektaran. Kami berharap hujan turun sehingga petani tidak sampai gagal panen,”harapnya. Sementara di wilayah subak Susut Kelod, petani tampak melakukan penundaaan menanam padi. Pasokan air di wilayah subak ini juga tampak kecil sehingga tidak bisa mengaliri sawah petani. Akibatnya petani banyak yang membiarkan lahan menanggur ketimbang memaksa menanam padi.ard


Komentar

Berita Terbaru

\