PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Ditantang Sumpah, Mangku Prajapati Langkan Minta Maaf Sambil Nangis

Senin, 05 Oktober 2015

00:00 WITA

Bangli

4035 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Bangli, Suaradewata.com – Kegeraman Kapolsek Bangli, Kompol. I Ketut Widia yang menantang oknum pemangku dusun Langkan, Landih, untuk bersumpah terkait tuduhan tak mendasarnya yang menyatakan Kompol Widia membawa jimat atau sesabukan saat melakukan pengamanan saat kasus kerahunan berakhir dengan permintaan maaf dari oknum pemangku tersebut. Bahkan yang bersangkutan dikabarkan sempat menangis dan memohon hidup kepada Kapolsek Bangli saat dimintai keterangannya di Polsek Bangli.

Kapolsek Bangli, Kompol Ketut Widia saat ditemui Senin (05/10/2015), menerangkan saat diperiksa, oknum pemangku yang menuduhnya membawa jimat tidak mampu memaparkan alasannya. Oknum pemangku itu ketika diinterogasi terus menyampaikan permintaan maaf. Bahkan, sambil menangis dia juga nunas urip (memohon hidup) kepada kapolsek. "Saat diperiksa pemangku prajapati hanya meminta maaf. Dia menangis nunas urip kepada saya," ungkap Kompol Widia.

Dengan nada masih kesal, Kompol Widia mengaku logikanya kalau mohon hidup kepada Ida Hyang Widi Wase. “Masak nunas urip kepada saya. Terlebih dia pemangku Prajepati, semestinya mohon keselamatan kepada Ida Hyang Widi Wase,” ujarnya. Dengan pernyataan tersebut, lanjut Widia membuktikan tuduhan oknum pemangku itu tidak benar dan tidak mendasar. “Seorang pemangku semestinya memberikan kesejukan kepada masyarakat. Bukan sebaliknya melakukan tuduhan tanpa dasar,” paparnya. Lantas apakah perlu pemangku itu diperiksakan kejiwaannya? Mantan Kapolsek Kintamani itu tidak berani memastikan. Sebab, kasus itu sekarang ditangani oleh Tim Penyelesaian Konflik Sosial (PKS) Pemkab Bangli.

Hal yang sama juga disampaikan Kasubag Humas Polres Bangli, Iptu Nyoman Deril. Kata dia, pemindahan ke-10 warga yang dituduh memiliki ilmu hitam tersebut, dipindahkan ke Polres demi alasan keamanan. Karena sebelumnya berkembang isu akan ada upaya masyarakat untuk menjemput paksa warga yang diungsikan tersebut. "Pimpinan kami mengambil kebijakan dengan memindahkan mereka ke Polres Bangli untuk mengantisipasi segala kemungkinan terburuk," ujarnya. Sementara warga yang mengalami luka akibat kekerasan fisik juga telah diberikan perawatan kesehatan secara maksimal.ard


Komentar

Berita Terbaru

\