Kebakaran Porakporandakan Kembali Hutan Kintamani
Minggu, 04 Oktober 2015
00:00 WITA
Bangli
3031 Pengunjung
Bangli, Suaradewata.com –Diduga akibat dampak kemarau ekstrem, untuk kesekian kalinya kawasan hutan konservasi Kintamani, Bangli kembali mengalami kebakaran hebat. Kali ini, kawasan hutan yang terbakar tepatnya berada di wilayah dusun Blong, Desa Abang Songan, Kintamani, Minggu (04/10/2015). Untuk pemadaman api, petugas dari BPBD bersama Dinas Kehutanan mengerahkan dua unit mobil tangki dan satu unit mobil pemadam kebakaran.
Sesuai informasi yang dihimpun di lokasi, kebakaran mulai terjadi sekitar pukul 11.30 wita. Titik api pertama kali muncul dari bantaran hutan yang berada di kawasan Gunung Abang bagian bawah. Kondisinya kian diperparah, karena angin kencang berhembus sehingga menyebabkan api dengan cepat menjalar. “Kebakaran pertama kali dilihat oleh warga di bawah selanjutnya dilaporkan ke BPBD Bangli,” ungkap warga setempat.
Selanjutnya tak berselang lama, petugas BPBD dengan mengerahkan sejumlah mobil pemadam kebakaran langsung menuju lokasi. Karena titik api berada ditengah perbukitan, proses pemadaman api dilakukan dari atas. “Untuk pemadaman api kita mengerahkan dua unit mobil tangki dan satu unit mobil pemadam kebakaran. Karena lokasinya yang cukup sulit dijangkau, proses pemadaman api kita lakukan dengan menyeprot dari atas,” ungkap Ketut Agus Sutapa, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli.
Selain itu, lanjut dia, proses pemadaman api juga dilakukan secara manual dengan melibatkan bantuan dari masyarakat setempat. “Selain dengan penyemprotan air, pemadaman api juga kita lakukan secara manual dengan membuat aliran pemutus api termasuk melakukan bakar balik agar kebakaran tidak terus meluas,” tegasnya.
Lebih lanjut, dipaparkan untuk kebakaran kali ini diduga terjadi akibat keteledoran warga melakukan aktivitas membakar sampah atau membuang puntung rokok secara sembarangan dekat kawasan hutan. Kondisi ini, semakin rawan karena angin kencang berhembus. “Angin kencang berhembus, sehingga sedikit saja ada percikan api sangat cepat membesar mengingat ranting dan semak-semak dalam hutan kekeringan karena dampak kemarau ekstrem,” sebut Agus Sutapa.
Untuk itu, pihaknya mengaku sejatinya telah mengantisipasi hal itu dengan membuat surat edaran. “Kami terus menghimbau masyarakat agar tidak membakar sampah dan membuang puntung rokok secara sembarangan,’ tegasnya. Sementara itu, sesuai catatan BPBD Bangli dalam sebulan terakhir setidaknya telah terjadi empat kali kebakaran yang meladan kawasan hutan di Kintamani termasuk lahan perkebunan warga. “Sesuai estimasi kami, kerusakan yang terjadi akibat kebakaran yang telah terjadi selama empat kali baik kawasan hutan maupun lahan perkebunan telah mencapai total kerusakan sebanyak 25 hektar,” pungkas Agus Sutapa. ard
Komentar