Asita Bali Keluhkan Kintamani Sembrawut, Dewan ‘Adili’ Disbudpar Soal Mafia Tiket
Jumat, 25 September 2015
00:00 WITA
Bangli
3652 Pengunjung
Bangli, suaradewata.com – Pasca beredarnya video pungli mafia tiket Kintamani yang diunggah di youtube, benar-benar telah membuat berbagai kalangan geram. Tak kecuali, kalangan DPRD Bangli. Sesuai janjinya, DPRD Bangli pun menggelar rapat kerja yang secara khusus membahas dampak yang ditimbulkan dan mencari solusinya atas mencuatnya video yang dikhawatirkan akan membuat tingkat kunjungan wisatawan ke Bali pada umumnya dan Kintamani pada khususnya menjadi jeblok, Jumat (25/09/2015).
Raker dipimpin Ketua DPRD Bangli, Ngakan Kutha Parwata menghadirkan Kadisbudpar Bangli, Wayan Adnyana, Kadis Pendapatan Gede Suryawan, Kepala Inspektorat Bangli Ketut Riang, perwakilan Asita Bali dan pemerhati pariwisata Bangli. Saat itu, Kadisbudpar Bangli benar-benar tampak ‘diadili’ oleh kalangan Dewan yang hadir saat itu, seperti Made Sudiasa, Ketut Mastrem, Dewa Oka, Wayan Jamin dan anggota komisi II dan III lainnya. Kalangan dewan ini, menilai kinerja Disbudpar dalam menyikapi persoalan mafia tiket di Kintamani yang sejatinya telah lama terjadi justru terkesan setengah hati. Bahkan saat ditanya soal status tenaga pungut, Kadisbudpar tidak bisa memberikan jawaban yang pasti.
“Dari dulu permainan seperti ini telah kita cium. Namun belum ada perhatian dan langkah-langkah yang kongkrit dilakukan Dinas Pariwisata. Karena itu, kasus seperti dalam video mafia pungli jangan pernah sampai terulang kembali,” tegas Made Sudiasa. Lebih lanjut Ketua Bidang Kode Etik Asita Bali, Kadek Darmayasa menjelaskan selama ini wisatawan sangat mengeluhkan kesembrawutan yang terjadi di Kintamani. “Saya benar-benar bangga ada video mafia pungli karena setidaknya semua tahu sebenarnya permainan seperti itu sudah lama terjadi dan harus segera ditanggulangi bersama-sama,” tegasnya.
Selain itu, lanjut dia, selama ini banyak wisatawan yang mengeluhkan sembrawutnya penataan kintamani. “Pemandangan yang ditawarkan di Kintamani ibaratnya seperti perawan cantik. Namun penataannya justru masih sembrawut,” ungkapnya. Kesembrawutan terjadi, kata dia, selain akibat pasar tumpah juga akibat lalu lalang truk galian C yang tak kunjung bisa ditertibkan. “Banyak keluhan yang kami terima dari wisatawan soal kesembrawutan kintamani,” tegasnya. Untuk itu, Darmayasa yang juga asal Bangli ini sangat berharap perhatian eksekutif dan legislatif untuk segera menata Kintamani yang notabene adalah kawasan wisata handalan Bangli.
Sementara Ketua DPRD Bangli, Ngakan Kutha Parwata usai Raker menyatakan pasca kasus video mafia tiket tiket Kintamani beredar memerlukan pembenahan secara menyeluruh baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. “Dalam jangan pendek,kasus video mafia pungli ini harus segera diselesaikan secepatnya,” tegasnya. Sementara dalam jangka panjang, kata Politisi asal desa Bangbang, Tembuku ini, harus ada grand desain untuk penataan dan penyempurnaan sistem pengelolaan obyek wisata Kintamani. “Untuk jangan panjang grand desain penataan Kintamani akan kita buat. Memang ini agak rumit, karena terbentur minimnya anggarn. Tapi akan kita rancang pada anggaran tahun 2016 dengan meminta bantuan dari propinsi dan pusat,” pungkasnya.ard
Komentar