PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Video Mafia Tiket Kintamani Beredar, Dewan Langsung Sidak

Senin, 21 September 2015

00:00 WITA

Bangli

4561 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Bangli, suaradewata.com-  Dugaan adanya kebocoran PAD Bangli dari sektor pariwisata akibat keberadaan mafia tiket semakin  jelas terbukti. Belakangan ulah oknum mafia tiket tersebut, bahkan telah beredar dalam dua video yang diunggah di youtube. Hal ini, kontan saja membuat dunia pariwisata Bali dan Bangli pada khususnya tercoreng.  Tindak lanjut dari itu, kalangan DPRD Bangli yang geram bersama Disbudpar Bangli langsung menggelar sidak, Senin (21/09/2015).

Sesuai pecakapan dalam dua video yang diunggap pada hari Jumat (19/9/2015), kejadiannya berlangsung menginjak sore hari sekitar pukul 14.00 wita di pos pungut Desa Sekaan, Kintamani. Video tersebut masing-masing berjudul ‘’Pungli mafia tiket di Kintamani’’ part 1 berdurasi sekitar 2,35 menit dan part 2 berdurasi 2,05 menit. Kejadiannya diawali ketika seorang guide yang membawa delapan tamu, hanya diberikan empat lembar tiket oleh petugas, yang diketahui bernama Jro Dangka Glenuk. Padahal, uang yang diserahkan sesuai dengan jumlah tamu yang dibawa. Tidak terima dengan kecurangan tersebut, sopir tamu itu marah-marah sambil mempertanyakan empat lembar tiket lainnya. Menyadari aksi curangnya diprotes, petugas retribusi sempat minta maaf dan berdalih kekurangan tiket tersebut baru akan diberikan.

Dalam percakapannya itu, sopir pengangkut tamu tersebut mangaku kejadiannya bukan kali ini saja. Sebelumnya, oknum petugas tersebut juga meminta mobilnya langsung berjalan agar tidak mengambil tiket. Jawaban petugas yang mengaku mengambilkan tiket lagi dikatakan sebagai dalih pembenar menutupi kecurangannya. Video yang dimasukkan youtube pada 19 September lalu sudah dibuka puluhan orang.

Tindak lanjut dari itu, kalangan DPRD Bangli yang geram bersama Disbudpar langsung melakukan sidak. Ketua DPRD Ngakan Kuta Parwata didampingi Wakil Ketua Komang Carles; Anggota Komisi II Wayan Jamin dan Gelgel Wisanawa,  langsung turun ke tempat pemungutan tiket di depan Museum Geopark, Kintamani. Video tersebut juga cukup membuat Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Bangli keteteran dan langsung turun ke lapangan.

 Selain memantau langsung di pos tiket, dewan juga memanggil pelaku dalam video tersebut yang diketahui bernama Jro Dangka Glenuk. Dihadapan rombongan sidak DPRD Bangli, pelaku mengakui insiden tersebut. Hanya dia menampik dituduh melakukan pungli. ‘’Kekurangan tiket baru akan saya ambilkan, tetapi guide itu keburu marah-marah,’’ujar Glenuk. Sebelum mengambil kekurangan tiket, karena pengunjung ramai, dia saat itu mengaku langsung menyetop kendaraan di belakangnya. Kejadiannya diakui berlangsung sekitar pukul 14.00 wita.

Sementara  itu anggota DPRD, Gelgel Wisnawa meminta Disbudpar mengambil langkah dengan mempertemukan pihak terkait. Wayan Jamin juga menambahkan, monitoring harus dilakukan secara berkelanjutan. Sedangkan Ketua DPRD Ngakan Kuta Parwata juga tidak menampik, kebocoran tiket terjadi dan pernah terjaring dalam sidak DPRD beberapa waktu lalu. “Kita sangat sayangkan adanya kejadian terulang kembali,” jelasnya. Diakui, dengan beredarnya video tersebut dipastikan akan mencoreng kembali dunia pariwisata di Bangli. “Kedepan kami tidak ingin, kasus-kasus yang mencoreng dunia pariwisata di Bangli terus terulang,” tegasnya.

Disisi lain, Kadisbudpar Bangli Wayan Adnyana tampak keteteran dengan kejadian itu. Hanya saja, pihaknya justru terkesan membela petugas pungutnya. Dia berjanji akan memanggil guide tersebut untuk dipertemukan dengan petugasnya. ‘’Kami berharap masalah ini cepat clear. Kalau terbukti guide itu berbohong, akan kami tuntut,’’ancamnya. Sebab, lanjut pejabat asal Batur itu mengaku, persoalan yang nampak dalam video itu kronologisnya belum jelas. ard


Komentar

Berita Terbaru

\