Hektaran Kebun Jeruk Dan Kopi Terbakar, Warga Ketar Ketir
Senin, 21 September 2015
00:00 WITA
Bangli
3150 Pengunjung
Bangli, suaradewata.com– Dampak kemarau panjang di Bangli, selain rawan menyebabkan kebakaran hutan konservasi di Kintamani. Belakangan cuaca panas ektrim ini, menyebabkan sedikitnya 10 hektar lahan perkebunan milik petani Banjar Munduk Peken , Desa Kintamani ludes dilalap si jago merah, Senin (21/09/2015). Kondisi ini, tak pelak menyebabkan warga panik. Api akhirnya berhasil dipadamkan sekitar tiga jam kemudian setelah mendatangkan dua unit mobil pemadam kebakaran bersama BPBD Bangli.
I Wayan Sudiarsana, warga setempat menuturkan kebakaran pertama kali diketahui oleh saksi , Nengah Sri Tetep yang waktu itu sedang bekerja di ladang. Saksi terkejut ketika melihat api menyala dibawah yang membakar dahan tanaman jeruk dan kopi serta rumput kering yang ada diladang milik Wayan Sri Kentel. Karena api terus membesar akhirnya saksi menelpon warga lain. Kasus ini kemudian dilaporkan ke petugas pemadam kebakaran Bangli.
Tiga puluh menit kemudian dua unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi. “Setelah bekerja keras sekitar tiga jam, akhirnya api berhasil dijinakan,”tuturnya. Kata dia, kebakaran menimpa sekitar 8 petani. Kebakaran lahan paling luas dialami Wayan Sri Kentel, mencapai 1,5 hektar dan lahan lainya yang terbakar milik delapan warga. “Kalau ditotal lahan pertanian yang terbakar mencapai 10 hektar dan kerugian mencapai puluhan juta rupiah,’sebutnya.
Disisi lain, Kepala BPBD BAngli Wayan Karmawan menyebutkan upaya penanggulangan kebakaran telah dilakukan dengan bekerjasama dengan semua pihak. "Upaya menanggulangi kebakaran susulan, kita juga telah berkoordinasi dengan semua instansi terkait termasuk di BKSDA," sebutnya. Kata dia, saat cuaca kemarau ekstrim saat ini, kebakaran susulan memang rawan terjadi. "Untuk itu, kewaspadaan dan peran serta masyarakat sangat kita harapkan untuk turut bersama-sama dalam melakukan penanggulangan," tegasnya.
Sementara Wakil Ketua DPRD Bangli I Komang Carles, ditemui dilokasi mendesak agar pemerintah secepatnya menaruh mobil damkar di Kintamani . Pasalnya wilayah Kintamani memang sangat rentan terjadi kebakaran saat musim kemarau seperti sekarang ini. Terbukti, dalam sepekan saja telah terjadi dua kali kasus kebakaran.
Sebut politisi Partai Demokrat ini menyebutkan jika penempatan mobil damkar masih harus menunggu proses pengerjaan garase , maka otomatis waktu penempatan mobil cukup lama. Disisi lain, kondisi cuaca yang panas sangat rentan terjadi kebakaran , terutama kebakaran lahan dan hutan. “Mobil Damkar ini bisa saja standby dulu di Kantor Camat Kintamani sembari menunggu pembuatan garase tuntas, toh saat ditempatkan di Bangli mobil ini belum ada gerasenya,” pungkasnya menyarankan. ard
Komentar