Debit Air Seret, Hektaran Tanaman Padi Kerdil
Minggu, 20 September 2015
00:00 WITA
Bangli
3634 Pengunjung
Bangli, suaradewata.com– Dampak musim kemarau telah menyebabkan sejumlah petani di Bangli menjerit. Pasalnya, debit air irigasi ke sawah mereka menjadi berkurang. Dampaknya, hektaran tanaman padi pertumbuhannya menjadi kerdil. Sesuai pantauan Minggu (20/09/2015), tanaman padi kerdil tampak terjadi di subak Selat Nyuhan, Susut, Bangli. “Karena aliran air seret, banyak tanaman padi menjadi kerdil,” ungkap I Wayan Kilo, salah seoarang petani setempat.
Kata dia, padinya yang kini berusia satu setengah bulan seharusnya masih memerlukan banyak air. Namun, karena dihadapkan dengan musim kemarau, aliran air menjadi seret. Akibatnya, pertumbuhan padi pun menjadi kerdil dan daunnya terlihat berwarga hijau kekuningan. “Air mulai seret, begitu juga dengan hujan yang tak pernah turun,” terangnya.
Disampaikan pula, lahan persawahan yang pertumbuhan padinya kurang maksimal mencapai 28 hektar. Padi yang kualitasnya bagus dapat dilihat dari daunnya yang berwarna hijau. “Sawah yang pertumbuhan padinya kurang maksimal mencapai 28 hektar,” tegasnya. Kondisi ini, disebutkan karena minimnya curah hujan yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir.
Dampaknya, para petani setempat kini dihantui ancaman gagal panen.”Karena pertumbuhan padi kerdil, otomatis akan berpengaruh terhadap hasil produksi,” tegasnya. Hal senada juga diungkapkan petani, I Wayan Puja. Padinya yang baru berumur sekitar satu bulan nampak menguning. Meskipun demikian, ia mengaku masih beruntung lantaran masih bisa melakukan penanaman ditengah-tengah musim kemarau ini. Disebutkan, untuk bisa menanam padi disubak setempat menggunakan sistem gilir, jadinya air tetap ada, meskipun kadang seret..
Ditengah kondisi tersebut, para petani semakin terjepit lantaran biaya operasional pertanian yang terus mengalami peningkatan. Untuk sewa traktor yang biasanya Rp 14.000 per are, kini menjadi Rp 18.000. “Pupuk juga harganya meningkat lagi lima ribu per saknya,” katanya.
Disisi lain, Kepala UPTD Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perhutanan (P3) Bangli di Kecamatan Susut, I Wayan Arimbawa membenarkan jika padi tidak mendapatkan air yang cukup, pertumbuhannya kurang maksimal. Namun, ia menegaskan, tidak semua tanaman padi kondisinya kerdil. “Yang kerdil hanya beberapa saja. Sisanya relatif masih bagus dan kami yakin semoga tidak sampai terjadi gagal panen,” tegasnya.ard
Komentar