PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Sekda Apresiasi “Gianyar Layang-Layang Festival”

Minggu, 20 September 2015

00:00 WITA

Gianyar

3891 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Gianyar,suaradewata.com- Kreativitas anak-anak dalam melestarikan budaya daerah khususnya pembuatan layang-layang  tradisional mendapat apresiasi Sekda Gianyar Ida Bagus Gaga Adi Saputra, saat berkunjung pada lomba layang-layang bertajuk “Gianyar Layang-Layang  Festival 2015” , Minggu (20/9) di Pantai Masceti, Desa Medahan, Blahbatuh, Gianyar.

Baginya, selain peserta dewasa, lomba layang-layang  tradisional  yang melibatkan anak-anak siswa SD dan SMP ini makin  memperkuat posisi Gianyar sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA). “Perlombaan seperti ini harus dipertahankan dan rutin dilaksanakan setiap tahun dengan tema yang berbeda-beda untuk menggali kreativitas anak-anak, disamping sebagai pelestarian budaya daerah,” ujar I.B. Gaga Adi Saputra didampingi Kepala PP dan KB Ida Ayu Putu Sri Ambari dan Kepala Disdikpora Dewa Gde Alit Mudiarta, yang melihat dari dekat anak-anak saat mulai membuat layang-layang hingga menaikkan layangan hasil kreativitas mereka.

Satu lagi hal yang menggembirakan bagi pejabat tinggi Pemkab Gianyar ini adalah para peserta lomba layang “Gianyar Layang-Layang Festival” terbukti tertib dalam perlombaan maupun saat di jalan raya. Hal ini tidak terlepas dari antisipasi panitia penyelenggara dariBelega Layang-Layang Club (BALAC) bekerja sama dengan Dinas  Pariwisata Kabupaten Gianyar,   yang menerapkan penilaian kepada peserta mulai dari membawa layangan dari jalan raya  hingga tempat lomba. Tim penilai menempatkan tim juri pengintai yang berada di jalan raya, dimana diharapkan peserta bersama-sama menjaga ketertiban di jalan raya pada saat menuju dan pulang dari tempat lomba. Penjurian seperti ini dilakukan sebagai langkah antisipasi mengingat selama ini ada stigma buruk setiap pergelaran lomba layang-layang selalu membuat kemacetan lalu lintas. “Lomba layang-layang tidak hanya menyangkut estetika tetapi juga etika. Ini harus dipertahankan dan ditingkatkan,” imbuh I.B. Gaga Adi Saputra.

Pantauan, perlombaan yang dilaksanakan selama dua hari, 19-20 September  2015, pada hari terakhir tampak anak-anak dari siswa SD dan SMP sejak pukul 09.00 wita mulai lomba membuat layang-layang kreasi bebas. Ada yang membuat layangan bebean (ikan), burung, layangan kotak, pewayangan dan lainnya. Selanjutnya layangan tersebut dinaikkan. Seperti saat pembukaan, masyarakat mulai dari anak-anak hingga dewasa tumpah ruah menyaksikan aneka wujud layangan dari para peserta lomba.gus


Komentar

Berita Terbaru

\