Atlit Judo Andalan Bangli Tewas Saat Tanding, Keluarga Histeris
Rabu, 09 September 2015
00:00 WITA
Bangli
4141 Pengunjung

Bangli, suaradewata.com - Dunia olah raga Bangli kini sedang durundung duka. Pasalnya atlet judo andalan Kabupaten Bangli Agus Widiantara (27) asal Banjar Kawan, Kelurahan Kawan, Bangli meninggal saat bertanding di ajang Porprov Bali yang digelar di Buleleng, Selasa (8/9/2015). Agus adalah anak semata wayang pasangan I Nyoman Sekar dan Deden Ratna Ningsih.
Pantauan di rumah duka, jazad Agus Widiantara tiba di rumah duka sekitar pukul 20.30. Kedatangan jazad Agus disambut histeris oleh keluarga/kerabat dan teman-temannya. Atlet Porprov Bangli yang ikut mengantar Agus pun tidak kuasa menahan tangis atas kepergian teman seperjuangan mereka. Bagitu jazad Agus diturunkan dari mobil ambulance keheningan malam pun pecah oleh suara tangisan. Sementara sejumlah warga Banjar Kawan sejak sore telah mulai berdatangan ke rumah duka yang berlokasi di sebelah utara RSJP Bangli, Jalan Kusumayuda, Bangli.
Calon Bupati Bangli IB. Brahma Putra pun tampak ikut melayat. Disusul kemudian penjabat Bupati Bangli, Dewa Mahindra Putra yang juga turut ke rumah duka menyampaikan belasungkawa. Salah seoarang kerabat almarhum, I Nyoman Suarsana (57) menuturkan selama ini Agus yang bekerja sebagai Satpam di RSJP Bangli tidak memiliki riwayat penyakit apapun, termasuk serangan jantung. Agus saat berangkat pun tampak sehat walapiat. "Selama ini, Agus sangat sehat. Tidak pernah mempunyai riwayat penyakit yang membahayakan,"tuturnya saat ditemui di rumah duka. Dijelaskan, Agus berangkat ke Buleleng mengikuti turnamen Judo dalam Porprov Bali tanggal 4 September 2015. Dia berangkat lebih awal karena cabang judo melakukan pertandingan awal dari pembukaan Porprov Bali.
Selama di Buleleng, dia selalu berkabar ke orang tua dan kerabatnya. Malahan, dia sering mengingatkan agar ayahnya, tidak suka begadang dan telat makan. "Dia (Agus) terus mengingatkan ayahnya agar tidak sering melek dan telat makan. Dia sangat perhatian terhadap kedua orang tuanya itu,"tuturnya lagi. Sementara soal firasat atas kepergian Agus, Suarsana mengakui selama ini pihak keluarga tidak mempunyai firasat apa-apa. Hanya saja, saat berangkat Agus sedikit aneh. Dimana, semua kerabat paman dan orang dekat lainya dicium dan mohon doa restu agar bisa meraih prestasi terbaik di Porprov Bali. "Semua kerabat saat itu dicium oleh Agus,"kenang Suarsana.
Lanjut menambahkan, Agus selama ini dikenal sebagai pemuda yang baik, suka bergaul dan cepat akrab dengan siapa saja. Malahan ketika kerabat maupun tetangganya memiliki hajatan (upacara adat) dia selalu menyempatkan diri untuk menolong. "Agus sangat cepat akrab dengan siapa aja,"sebutnya lagi. Sementara ayah Agus I Nyoman Sekar yang juga atlet atletik ini, dihadapan PJ. Bupati Bangli Dewa Gede Mahendra Putra menyebutkan pihaknya menerima kabar kalau anaknya pingsan saat bertanding. Saat itu hatinya mulai tidak enak. Beberapa jam lagi, dia menerima telpon, dan yang menelpon tersebut menangis. "Anak saya tidak mempunyai riwayat sakit apapun. Kini saya hanya bisa pasrah,"akunya.
Sementara Dewa Rai Mesi salah seorang pengurus PJSI Bangli menyebutkan Agus tergolong atlet yang kaya dengan prestasi. Dalam ajang porprov Bali Agus telah bisa mengoleksi 2 keping emas dan perak. Agus mulai menerjuni olah raga judo sejak dia duduk di bangku SMA sekitar tahun 2005. ard
Komentar