Dana Belum Cair, Keamanan Pilkada Terancam
Rabu, 19 Agustus 2015
00:00 WITA
Bangli
3033 Pengunjung
Bangli, suaradewata.com - Tahapan Pilkada Bangli telah mulai. Namun, dana pengamanan justru tidak kunjung cair. Tak ayal, kondisi ini dikhawatirkan bisa mengganggu stabilitas keamananan Bangli jelang Pilkada serentak 9 Desember mendatang. Hal ini secara tersirat diakui Wakapolres Bangli, Kompol. Wimboko, Rabu (19/08/2015). Kata dia, lambatnya hibah dana pengamanan Pilkada menyebabkan tahapan pengamanan yang dilakukan menjadi terganggu. “Kita juga sudah melakukan rapat kerja di DPRD untuk membahas dana pengamanan Pilkada tersebut. Namun, sampai kini belum ada kepastian juga,” tegas Kompol Wimboko.
Dijelaskan, pihaknya telah mengajukan dana keamanan sejak bulan maret lalu sebanyak Rp 4,2 miliar. “Namun dari hasil revisi Pemkab Bangli dan sesuai kemampuan Bangli besaran yang disetujui sebesar Rp 2,2 miliar. Hanya saja, sampai saat ini dana hibah tersebut belum cair,” jelasnya. Padahal, kata dia, pihaknya telah melakukan pengamanan Pilkada sejak pendaftaran calon, pengamanan saat test kesehatan fisik dan psikotest calon . “Yang terdekat kita rencananya melakukan gelar pasukan pengamanan Pilkada tanggal 20 Agustus dan pengamanan saat penetapan calon tanggal 24 Agustus mendatang,” sebutnya.
Karena itu, sejauh ini dana pengamanan terpaksa diambil dari dana talangan kepolisian, yang besarnya telah mencapai puluhan juta. “Kami diminta pertanggungjawaban oleh Polda Bali dan diminta kepastian, untuk administrasi hibah karena dilaporkan juga ke Menkeu untuk proses registrasi hibah tersebut. Karena itu, kami memerlukan kepastian berapa hibah pengamanan ke Polres Bangli,” bebernya. Meski demikian, pihaknya juga mengaku ada atau tidak ada dana pengamanan, pihaknya mengaku tetap berkomitmen akan menjaga keamanan Bangli jelang Pilkada mendatang. “Keamanan adalah tugas pokok kami. Jadi kita akan tetap mengamankan dan menuskseskan jalannya Pilkada Bangli agar berjalan aman dan baik,” tegasnya.
Lebih lanjut, kata dia, pengamanan besar-besaran akan dilakukan saat pengumutan suara berlangsung dengan melibatkan sebanyak 488 personil termasuk melibatkan BKO dari Polres Gianyar dan Brimob serta Dalmas Polda Bali. Secara terpisah, Sekda Bangli, IB Gede Giri Putra menyatakan dana pengamanan tidak dianggarkan dalam APBD induk, lantaran saat itu masih menunggu terbitnya ijin dari mabes Polri dan TNI untuk melaksanakan hibah. Karena itu, sampai tahapan Pilkada dimulai, biaya pengamanan belum bisa dilakukan karena masih menunggu perubahan ABPD.
Tindak lanjut dari itu, pihaknya mengaku sudah berkonsultasi ke BPKP untuk meminta fatwa. “Dari BPKP sudah menyarankan, untuk dana keamanan Pilkada Bangli akan digelontorkan melalui anggaran mendahului,” sebutnya. Kata dia, besarnya dana keamanan Pilkada tersebut untuk Polri sebanyak Rp 2,2 miliar dan TNI sebesar Rp 800 juta. “Melalui anggaran mendahului tersebut, kemungkinan pada awal bulan September ini dana keamanan sudah bisa cair,” tegasnya sembari berharap cara ini mendapat dukungan dari semua pihak agar pilkada Bangli bisa berjalan aman dan lancar. ard
Komentar