Arnawa Kritik Kepemimpinan Made Gianyar
Senin, 17 Agustus 2015
00:00 WITA
Bangli
2656 Pengunjung
Bangli, suaradewata.com– Pertarungan head to head yang bakal terjadi antara paket I Made Gianyar-Sang Nyoman Sedana Arta (Gita) yang diusung PDIP dengan IB Brahmaputra-Ketut Ridet (BPR) diusung Koalisi Bali Mandara dalam Pilkada Bangli 9 Desember mendatang, diperkirakan akan berlangsung seru. Jajaran DPC PDIP Bangli pun diwanti-wanti untuk bekerja lebih ekstra. Pasalnya, sejak awal IB Brahmaputra digadang-gadang banyak kalangan dan mempunyai kans bisa menandingi paket incumbent. Karena itu, jajaran DPC PDIP Bangli diminta bekerja keras. Hal ini, disampaikan langsung Dedongkot PDIP Bangli, I Nengah Arnawa yang diperkirakan akan bebas bersyarat pada akhir tahun ini saat ditemui, Senin (17/08/2015) di rutan Bangli.
Dengan tegas mantan Bupati Bangli dua periode ini, menyatakan sampai saat ini dirinya masih kader partai PDIP. Karena itu, kata dia, sebagai kader partai akan tetap mengamankan rekomendasi partai. “Saya sebagai kader partai, dan saya dituakansebagai panutan. Saya akan tetap mengamankan rekomendasi PDIP. Saya sudah sering bilang, jiwa raga saya dan bahkan sampai mati saya tetap PDIP,” tegasnya. Untuk itu, pihaknya berharap kader partai bisa bekerja keras. Disebutkan, dalam memenangkan paket PDIP, yang mesti diwaspadai adalah kecamatan Susut, yang merupakan tempat kelahiran IB Brahmaputra. “Kecamatan Susut yang paling berat. Karena masyarakat pastinya akan berpikir mendingan punya Bupati dari pada wakil,” sebutnya.
Sebaliknya untuk di Kecamatan Kintamani yang notabene kelahiran Made Gianyar juga tetap harus tetap diwaspadai. “Untuk dikecamatan Kintamani, nama Pak Brahmaputra juga sangat baik. Makanya PDIP harus hati-hati. Apalagi pernah jadi Camat Kintamani dulu. Terlebih dari hasil Pilkada Bangli sebelumnya, di tiga kecamatan lain namanya sangat baik. Karena itu, PDIP harus bekerja keras dan jangan sampai lalai,” papar Nengah Arnawa yang diperkirakan bebas bersyarat bulan Oktober mendatang.
Lebih lanjut, menyinggung harapannya kepada pemimpin Bangli kedepan? Arnawa justru lebih banyak mengkretisi kepemimpinan Bangli selama dijabat Mantan Bupati Bangli I Made Gianyar masih jalan ditempat. Kata dia, kedepan Bangli harus dipimpin oleh orang yang bisa memajukan Bangli agar lebih maju. “Selama ini, Bangli kita lihat masih jalan ditempat dalam berbagai hal,” tegasnya. Disebutkan, dibidang pendidikan misalnya. Kata dia, yang namanya pusat pendidikan mestinya dibangun secara makro. “Selain itu, dibidang kesehatan juga jalan ditempat. Rumah sakit masak masih tetap mangkrak. Semestinya bisa tuntas dalam satu periode,” sebutnya. Demikian halnya dengan persoalan pasar, kata Arnawa, tidak kunjung bisa diselesaikan. “Sebenarnya, partai sudah komitmen yang benar. Namun, tinggal kader-kadernya juga harus lebih bekerja ekstra,” jelasnya.
Lebih lanjut, dibidang pariwisata berbagai persoalan tidak kunjung selesai. Salah satunya, soal pengelolaan museum Vulkanologi. Pihakya menyesalkan, pengelolaan Museum Vulaknologi justru diserahkan ke pusat. “Pada jaman saya, itu dikelola daerah. Termasuk TPA Regional yang jadi contoh di Indonesia mestinya juga dikelola oleh daerah. Agar potensi yang ada di daerah bisa dijadikan PAD. Ini yang perlu menjadi catatan pimpinan dari partai,” tegasnya. Karena itu, berkaca dari semua kekurangan yang terjadi, Arnawa kembali mewanti-wanti agar kader PDIP Bangli bekerja keras, membenahi semua kekurangan yang terjadi, agar Bangli kedepan bisa lebih maju lagi. Rencananya selepas dari balik jeruji, Arnawa mengaku akan tetap berada di PDIP. Bahkan Arnawa mengaku siap membidik kursi DPRD Bali. “Kita akan lebih hati-hati dan jengah lagi. Kita ingin buktikan ke masyarakat, sebagai kader partai harus optimis,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, mengacu hasil Pilkada Bangli tahun 2010. Brahmaputra yang saat itu berpaket dengan Wayan Winurjaya menang mutlak di tiga kecamatan (Bangli, Tembuku, Susut). Brahmaputra hanya kalah di Kecamatan Kintamani, yang notabene merupakan daerah dengan pemilih terbesar di Bangli dan menyebabkan kalah tipis dideritanya dari pasangan Gita. ard
Komentar