Blangko E-KTP Ludes,Terpaksa Pinjam Ke Buleleng dan Gianyar
Selasa, 11 Agustus 2015
00:00 WITA
Bangli
3235 Pengunjung
Bangli, suaradewata.com– Sejak beberapa bulan terakhir, blanko E-KTP di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bangli mengalami kekosongan. Dampaknya, Bangli terpaksa meminjam blangko dari dua kabupaten lain. Hal ini diakui, Kadisdukcapil Bangli, I Nyoman Sumantra, Selasa (11/8/2015).
Kata dia, kosongnya blangko E-KTP ini sudah terjadi sejak 2 bulan yang lalu. “Karena blanko kosong, pelayanan ke masyarakat memang sempat sedikit mengalami kendala. Untuk menyiasati kita sudah meminjam blangko ke Kabupaten Buleleng sebanyak 900 keping dan Kabupaten Gianyar sebanyak 300 keping,” paparnya. Pemimjaman blanko tersebut terpaksa dilakukan, agar pelayanan terhadap masyarakat dalam pembuatan dan penerbitan KTP baru bisa dilakukan. Total jumlah pinjaman blanko dari dua kabupaten tersebut sebanyak 1.200 keping.
Lebih lanjut, diakui kosongnya stok balangko ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Bangli saja. Namun hampir melanda seluruh daerah di Indonesia. Terkait dengan penyebab, di duga karena animo masyarakat untuk mengurus identitas kependudukan semakin meningkat. Disisi lain, jumlah blangko tidak mengalami penambahan. Hal itu memungkinkan ketersediaan blangko semakin terbatas. “Blangko habis tidak hanya terjadi di Bangli. tapi daerah lain juga mengalami hal serupa,” katanya.
Untuk tetap memberikan pelayanan, sebut mantan Kadisdikpora Bangli ini pihaknya mengganti E-KTP dengan surat keterangan yang menjelaskan warga yang mencari E-KTP sudah mengikuti perekaman dan belum tercetak. Tercatat, pada Juli 2015 kemarin, pihaknya telah mengeluarkan 110 surat dan Agustus ini mencapai 101 surat. “Sebagai pengganti E-KTP, untuk semntara kmai berikan surat keterangan kepada warga yang mencari identitas kependudukan,” paparnya.
Untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, kata Sumantra pihaknya sudah melakukan sosialisasi dan juga menyampaikan ke pihak DPRD Bangli. “Selain itu, kita juga sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat,” jelasnya. Diperkirakan, kosongnya blangko ini akan terjadi hingga September mendatang. ard
Komentar