Bupati Bangli Mulai Berkemas, Waspadai Kantong Suara Lawan
Rabu, 29 Juli 2015
00:00 WITA
Bangli
3137 Pengunjung
Bangli, suaradewata.com – Manjelang berakhirnya masa jabatan Bupati Bangli I Made Gianyar per tanggal 5 Agustus 2015 mendatang, berbagai tunggakan kegiatan terus digenjot. Ditengah kesibukan tersebut, Bupati juga mengaku sudah mulai berkemas pindah rumah dari Rumah Jabatan (RJ) yang telah ditempatinya selama hampir lima tahun terakhir menuju ke rumahnya di Sidawa, Bangli. Sementara saat disinggung soal kesiapannya melawan paket Brahmaputra-Ridet (BPR), Made Gianyar yang kembali dikawinpaksa dengan Sang Nyoman Sedana Artha yang dikenal dengan paket Gita (Gianyar-Sedana Arta) mengaku memberikan atensi dan akan mewaspadai kantong suara lawan. "Yang pertama persiapan saya pindah rumah yakni memindahkan buku. Itu barang paling berharga saya" kata I Made Gianyar saat ditemui disela-sela menjalani test kesehatan di RSU Bangli, Rabu (29/07/2015).
Lebih lanjut dirinya menerangkan dengan memindahkan buku tersebut maka perpustakaan pribadi ikut dipindah. Terlebih di rumah dinas terdapat barang milik Pemda dan milik pribadi. Kemas-kemas tersebut, dilakukan untuk memilah-milah barang-barang miliknya saja. "Barang milik pribadi tidak terlalu banyak. Sementara barang milik rakyat tentunya akan tetap di rumah dinas Bupati,” akunya. Disinggung soal tugas tugas yang belum terselesaikan semasa kemimpimpinannya, dirinya mengaku menargetkan akan menuntaskan hingga akhir masa jabatannya tanggal 5 Agustus, harus sudah terselesaikan. Sebagai bahan evaluasi di akhir masa jabatannya, dirinya menilai masyarakat sudah tahu birokrasi sudah kuat. "Birokrasi kita sudah kuat, secara administrasi tidak ada kendala" tambahnya.
Namun permasalahan yang belum terselesaikan, diakui, masalah kerusakan jalan yang belum seluruhnya bisa di hotmix. “Untuk jalan hotmik, kalau kembali diberi kepercayaan akan kita tuntaskan hingga tahun 2018,” tegasnya. Sesuai pengakuannya, kerusakan jalan masih terjadi di Kecamatan Tembuku, menyisakan jalan Dusun Kedui-Klumpung belum di hotmix. Selain itu, ruas jalan di desa Peninjauan dan di dusun Pulosari Kanginan belun terhotmix.
Permasalahan berikutnya program yang belum dijalankan adalah menata pengelolaan pariwisata dan pasar. “Untuk persoalan pasar Kidul, bukan kesalahan pemerintah sehingga belum tuntas pembangunannya. Tapi karena ada kendala lain,” sebutnya. Selain itu, Made Gianyar juga mengaku pariwisata di Bangli belum tertata dan terkelola sacara maksimal. "Semua persoalan dan kekurangan tersebut, nantinya akan kita jadikan fokus untuk bisa segera diselesaikan,” sebutnya.
Lebih lanjut, diakhir masa jabatannya yang tinggal menghitung hari, pihaknya juga mengaku akan menggelar apel akbar kepada untuk pamitan kepada para pegawai. Rencananya, apel akbar tersebut akan dilakukan pada tanggal 4 Agustus mendatang sehari sebelum berakhirnya masa jabatan. Disisi lain, sebagai calon incumbent paket Gita ini mengaku cukup berat bisa meraup simpati dari kantong-kantong suara lawan. “Bagi kami daerah yang rawan, tentunya yang ada calonnya,” tegasnya. Dicontohkan, seperti di desa Demulih, Susut yang notabene adalah tempat kelahiran dari Cabub IB Brahmaputra dan desa Songan asal Cawabub I Ketut Ridet. “Selain itu, tentunya daerah-daerah yang ada DPRD pengusungnya yang rawan bisa kita sentuh,” jelasnya. Lantas upaya yang dilakukan, lanjut Made Gianyar, akan menyentuh hati masyarakat. “Kalau tidak bisa disentuh hatinya, iya kita iklaskan saja. Terlebih, saat milih juga kan tidak ada yang memengetahui siapa nantonya dipilih oleh masyarakat,” pungkasnya. ard
Komentar