Golkar dan PKPI Bangli Terancam Jadi Penonton Pilkada
Selasa, 28 Juli 2015
00:00 WITA
Bangli
2279 Pengunjung
Bangli, suaradewata.com– Secara resmi paket IB. Brahma Putra-Ketut Ridet (BPR) sudah didaftarkan ke KPUD Bangli hanya diusung Partai Gerindra dan Partai Demokrat, Selasa (28/07/2015). Sementara Partai Golkar Kubu ARB dan PKPI, kini terancam jadi penonton saja. Hal ini mengemuka saat pendaftaran paket BPR, tidak satu pun tokoh kedua parpol itu menampakan batang hidungnya. Yang hadir saat itu justru Ketua DPD Partai Golkar Bangli versi Agung Laksono, Ketut Oka Mantara yang secara tegas menyatakan sebagai pendukung. Padahal sebelumnya, Partai Golkar Bangli versi ARB tampak mesra dengan Partai Gerindra dan Partai Demokrat.
Sesuai informasi yang dihimpun, saat detik detik terakhir parpol besar di Bangli ini ditinggalkan dalam pengusung calon lantaran diduga tidak menyepakati munculnya nama Ketut Ridet sebabagai pendamping Brahmaputra. Disisi lain, partai berlambang beringin ini dianggap masih punya persoalan di internal. Ketua PK Partai Golkar Kecamatan Bangli, I Nengah Darsana ketika dimintai tanggapannya atas ketidak hadiran Partai Golkar di agenda pendaftaran paket BPR, menyebutkan kalau Golkar memang ditinggalkan. Awal-awalnya Partai Golkar dilibatkan dan terus terjadi komunikasi dengan partai Gerindra dan Demokrat dalam konteks Pilkada. Namun menjelang detik-detik akhir penentuan paket, Golkar ditinggalkan diam-diam.” Sejak dua hari terakhir ini Golkar tidak diajak komunikasi lagi,”kata dia.
Dikatakan, ditinggalkannya Golkar dimungkinkan karena sikap Golkar yang tidak menerima nama I Ketut Ridet di posisi Cabup. Kemungkinan kedua karena partai Golkar dianggap masih punya masalah di internal partai. Parpol lainnya PKPI juga tak jelas merapat kemana. Kalau sebelumnya tampak intens berkomunikasi dengan Demokrat dan Gerindra, belakangan juga terkesan saru gremeng. Padahal PKPI Bangli, yang mendaftarkan IB. Brahma Putra ke KBM di Denpasar.
Ketua DPK PKPI Bangli, I Nyoman Gegel Wisnawa saat dihubungi justru mengaku masih menunggu rekomendasi dan arahan pusat. “Kita masih menunggu arahan dari pengurus DPP,”akunya. Sebagai prajurit kata dia, dirinya harus tunduk pada instruksi partai. Terkait Pilkada Bangli, sampai kini rekomendasi PKPI dari pusat belum turun. Ditanya soal kemungkinan masih ada ruang waktu untuk bergabung, dia mengatakan kalau sebatas sebagai partai pendukung dikatakan masih ada waktu. Tetapi sebagai partai pengusung tentu telah tertutup. “Kami belum tahu kemana kami memberikan arah dukungan, semuanya tergantung arahan pusat,”kata dia. Lanjut menambahkan, pihaknya selama ini jarang diajak kemunikasi, hingga pendaftaran calon dilakukan. ard
Komentar