Tim Gita Berharap Restu Arnawa
Kamis, 23 Juli 2015
00:00 WITA
Bangli
2360 Pengunjung
Bangli, suaradewata.com- Mantan Bupati Bangli I Nengah Arnawa, yang sempat terjerat kasus Bansos masih diperhitungkan dalam dunia perpolitikan di Bangli. Sebab, Mantan Bupati Bangli dua periode ini diyakini masih memiliki pendukung yang cukup besar meski yang bersangkutan kini tengah berada di dalam Rutan Bangli. Karena itu, serangkaian dengan Pilkada Bangli Desember 2015 nanti, Tim Pemenangan paket Made Gianyar-Sang Nyoman Sedana Arta (Gita) bakal meminta restu dari mantan Ketua DPC PDIP Bangli tersebut. “Beliau adalah penisepuh PDIP, makanya kita nanti akan minta restu dengan beliau,”ujar Ketua Tim Pemenangan Paket Gita Wayan Diar, saat ditemui Kamis (23/7/2015).
Hanya saja, kata Diar, waktunya belum bisa ditentukan. Namun yang jelas acara untuk meminta restu ke Pak Arnawa adalah prioritas bagi tim. Kata dia, kebesaran nama Arnawa diyakini akan memberikan dampak yang sangat besar untuk memenangkan paket Gita dalam Pilkada nanti. Disinggung soal pendaftaran paket Gita ke KPU, kata dia, saat ini pihaknya masih fokus untuk memenuhi persyaratan yang diperlukan. Pasalnya, persyaratan ini cukup berat, apalagi kini KPU tidak akan memberikan toleransi terhadap kekurangan berkas calon.
Sementara untuk pendaftaran, Diar yang saat itu didampingi sejumlah politisi PDIP yakni Ketut Mastrem dan Dewa Sang Wedana,yang menjabat Sekretaris DPC PDIP Bangli itu, sejauh ini pihaknya masih menunggu koordinasi dengan pihak DPD PDIP Bali. Pasalnya, sebelumnya ada wacana untuk semua calon PDIP yang bakal bertarung di Pilkada serentak Desember mendatang akan didaftarkan secara bersama. “Untuk mendaftarkan bakal calon, kita masih menunggu instruksi dari DPD PDIP Bali kapan hari baiknya,”sebut Diar. Jauh sebelumnya, Sang Nyoman Sedana Arta telah meminta restu kepada I Nengah Arnawa di Rutan Bangli saat menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Bangli. Pada saat itu, Arnawa menyatakan kesiapannya untuk memback-up Sedana Arta.
Sekadar diketahui, dukungan Arnawa diperlukan mengingat dalam Pilkada tahun 2010 lalu, Nengah Arnawa malah memberikan dukungan penuh terhadap calon independen Arsada-Lasmawan (Alas). Hanya saja, saat itu Alas kalah menempati peringkat ke-3 dari lima pasangan calon yang bertarung saat itu. Sejak saat itu, hubungan Arnawa dengan I Made Gianyar terpisah jurang pemisah yang begitu dalam. Hubungan mereka semakin renggang, ketika Arnawa terjerat kasus Bansos. ard
Komentar