PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Peduli Dan Berkontribusi Atasi Masalah Siswa SMP Tak Bisa Baca, FIP Undiksha Bentuk Tim

Minggu, 20 April 2025

13:10 WITA

Buleleng

1250 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Dekan FIP Undiksha, Prof. Dr. I Wayan Widiana, S.Pd, M.Pd. sumber: sad/SD

Buleleng, suaradewata.com- Viralnya siswa tingkat SMP di Kabupaten Buleleng yang masih belum bisa atau belum lancar membaca, memantik kepedulian Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Undiksha untuk membentuk tim penanganan permasalahan tersebut. 

Seperti yang dikatakan Dekan FIP Undiksha, Prof. Dr. I Wayan Widiana, S.Pd, M.Pd. Ia mengatakan sebagai fakultas bidang pendidikan, pihaknya merasa terpanggil untuk ikut berkontribusi menangani permasalahan siswa/Siswi SMP di Kabupaten Buleleng yang belum bisa atau lancar membaca, menulis, dan berhitung (Calistung).

Menurut dia sebagai langkah awal atas ijin Rektor Undiksha, pihaknya sudah membentuk tim pendamping intervensi klinis Calistung yang terdiri dari dosen dan mahasiswa.

"Tim ini terdiri dari Dosen sebagai tim pendamping ahli dan mahasiswa sebagai tim pendamping lapangan. Targetnya tentu percepatan peningkatan kemampuan siswa dalam Calistung," terangnya.

Selanjutnya untuk pola atau sistem di lapangan, ucap Prof Widiana bahwa tim terlebih dahulu melakukan koordinasi dengan dinas terkait sebelum melakukan pengecekan ke sekolah untuk kebutuhan pendampingan siswa. 

"Jadi setelah berkoordinasi dan disetujui, maka akan ada satu dosen sekaligus lima sampai tujuh mahasiswa yang ditugaskan di setiap sekolah yang membutuhkannya. Yangmana mereka ini, nantinya akan bertugas mengakselerasi peningkatan kemampuan Calistung siswa," jelasnya.

Adapun untuk mengawali proses tersebut akan dilakukan uji coba pendampingan selama enam bulan. Dengan pola satu mahasiswa mendampingi satu sampai tiga siswa. 

"Kita akan cek sesuai dengan kebutuhan sekolah jika memerlukan lebih banyak lagi, maka kita akan coba siapkan. Proses diawal untuk pendampingan akan dilakukan dengan model intervensi klinis selama enam bulan. Jadi sangat besar harapan kami bisa ikut berkontribusi memecahkan permasalahan terkait," ujarnya menegaskan.

Disinggung terkait banyaknya siswa/siswi yang belum bisa atau tidak lancar Calistung lantaran menderita disleksia, Prof Widiana mengaku sudah memiliki cara khusus yang akan diterapkan oleh tim yang dibentuk. Jadi sebelum tim benar-benar siap turun untuk memecahkan permasalahan di lapangan.

"Ada cara khusus menangani disleksia dan itu sudah termasuk dalam pendampingan yang akan dilakukan tim kami," pungkasnya.

Sekedar diketahui jumlah siswa/siswi SMP di Kabupaten Buleleng yang masih belum bisa atau lancar membaca berdasarkan data yang dihimpun ada sekitar 400-an. Siswa/siswi tersebut berasal dari 60 sekolah SMP yang ada di Bali Utara. sad/adn


Komentar

Berita Terbaru

\