PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Indonesia Jalin Kerja Sama dengan Prancis Dorong Pembangunan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan

Selasa, 08 April 2025

20:10 WITA

Nasional

1132 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Pertumbuhan Ekonomi

Oleh: Wahyu Gunawan )*

 

Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam membangun perekonomian yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan melalui kerja sama strategis dengan berbagai negara, termasuk Prancis. Dalam upaya memaksimalkan potensi pertumbuhan ekonomi, pemerintah Indonesia secara aktif membuka peluang kemitraan yang tidak hanya menguntungkan secara bilateral, tetapi juga berkontribusi pada stabilitas kawasan dan dunia.

Presiden Prabowo Subianto menyambut baik inisiatif Prancis dalam mempererat kemitraan dengan Indonesia. Ia menekankan bahwa hubungan kedua negara ke depan bukan hanya dilandasi kepentingan masing-masing, tetapi juga menyangkut misi bersama untuk menjaga stabilitas global dan memperkuat kesejahteraan masyarakat. Presiden Prabowo juga menegaskan pentingnya membangun masa depan bersama dengan semangat sinergi dan kolaborasi yang erat.

Dalam perbincangannya dengan Presiden Emmanuel Macron, kedua kepala negara sepakat untuk mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan sebagai prioritas utama kerja sama. Menurut Prabowo, visi ini merupakan bagian dari upaya membangun dunia yang lebih sejahtera dan berkeadilan, dengan fokus pada peningkatan taraf hidup rakyat.

Presiden Macron, melalui pernyataannya, turut menegaskan keseriusan Prancis dalam menjalin kemitraan strategis dengan Indonesia. Ia menyoroti pentingnya membangun rantai pasok yang tangguh, khususnya di sektor logam kritis dan transisi energi. Inisiatif ini menjadi bagian dari upaya Prancis dan Eropa dalam membangun ekonomi masa depan yang lebih hijau dan berdaya saing tinggi. Macron juga menyebut bahwa kerja sama akan semakin diperkuat saat ia melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada akhir Mei 2025.

Pertemuan mendatang antara kedua kepala negara akan menjadi momen strategis untuk memperluas ruang kerja sama lintas sektor, mulai dari pertahanan, ekonomi, ilmu pengetahuan, hingga kebudayaan. Tidak hanya membahas hubungan bilateral, keduanya juga menunjukkan kepedulian terhadap isu global seperti perdamaian di Timur Tengah dan penyelesaian konflik di Ukraina melalui rencana penyelenggaraan Konferensi Gaza pada Juni mendatang.

Pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Sugiono memastikan bahwa kunjungan Macron ke Indonesia menjadi bagian penting dari peringatan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara. Dalam pertemuan dengan Menteri Eropa dan Luar Negeri Prancis, Jean-Noel Barrot, dibahas sejumlah isu prioritas yang akan menjadi fondasi kerja sama ke depan, termasuk transisi energi, ketahanan pangan, dan transformasi digital.

Sugiono berharap kunjungan Macron nanti tidak hanya menjadi simbol hubungan diplomatik, tetapi juga menghasilkan kerja sama konkret yang berdampak langsung pada masyarakat kedua negara. Menurutnya, Indonesia dan Prancis memiliki potensi besar untuk menjalin kolaborasi yang lebih dalam di berbagai sektor strategis yang menyentuh hajat hidup orang banyak.

Dukungan terhadap penguatan kerja sama juga datang dari sektor ekonomi. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa Indonesia dan Prancis tengah mempererat kerja sama di bidang perdagangan dan investasi. Ia menyebut lebih dari 20 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia siap menjadi tujuan strategis bagi investasi perusahaan Prancis.

Saat menerima delegasi MEDEF International, Airlangga menekankan pentingnya mendorong investasi pada sektor-sektor unggulan Indonesia, seperti energi terbarukan, infrastruktur, dan manufaktur. Dalam pertemuan tersebut, delegasi yang terdiri dari perusahaan besar seperti Airbus, Alstom, hingga Veolia menyampaikan ketertarikan mereka untuk memperluas bisnis di Indonesia.

Sebagai bagian dari strategi menarik investasi jangka panjang, Airlangga juga memperkenalkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), sebuah sovereign wealth fund baru yang dirancang untuk memperkuat pembiayaan proyek-proyek prioritas nasional. Keberadaan BPI Danantara diharapkan menjadi katalisator bagi investasi asing, termasuk dari Prancis, dalam pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia.

Selain itu, Airlangga juga menyinggung rencana pembangunan Bandara Internasional Bali Utara di Buleleng, sebagai bagian dari visi Presiden Prabowo untuk menjadikan Bali sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan wisata kelas dunia. Proyek ini diyakini dapat menarik lebih banyak wisatawan serta meningkatkan konektivitas dan daya saing daerah.

Pemerintah Indonesia juga menekankan pentingnya percepatan penyelesaian perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Airlangga menilai bahwa kerja sama ekonomi Indonesia-Uni Eropa akan jauh lebih kuat jika didukung oleh kesepakatan perdagangan yang komprehensif. Dalam hal ini, peran sektor swasta Prancis sangat dibutuhkan untuk mendorong tercapainya kesepakatan yang saling menguntungkan.

Sementara itu, Ketua France-Indonesia Business Council, Philippe Louis-Dreyfus, menyampaikan bahwa pelaku usaha Prancis sangat mengapresiasi visi Presiden Prabowo dalam memajukan ekonomi nasional. Menurutnya, arah kebijakan yang tegas dan terukur akan menciptakan iklim investasi yang positif bagi investor asing. Philippe juga menyebut bahwa perusahaan-perusahaan Prancis, baik skala besar maupun menengah, siap menjalin kolaborasi jangka panjang dengan mitra Indonesia.

 

*) Peneliti Ekonomi dan Pembangunan - Forum Ekonomi Sejahtera Indonesia


Komentar

Berita Terbaru

\





PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Memahami Tujuan dan Makna Revisi UU TNI