Komisi III DPRD Bangli Kembali Sidak Perbaikan DPT Proyek Sasana Budaya Pasca Jebol
Rabu, 06 November 2024
12:16 WITA
Bangli
1259 Pengunjung
Suasana Komisi III DPRD Bangli saat kembali sidak DPT proyek Sasana Budaya pasca Jebol, Selasa (5/11). SD/Ist
Bangli, suaradewata.com - Menindaklanjuti hasil rapat kerja (Raker) dengan Dinas PU, Komisi III DPRD Bangli kembali menggelar sidak Dinding Penahan Tanah (DPT) proyek Pembangunan Gedung Sasana Budaya Giri Kusuma pasca jebol. Menurut Ketua Komisi III DPRD Bangli I Wayan Mertha Suteja saat ditemui awak media di lokasi Selasa (5/11/2024), menjelaskan sidak kali kedua ini, dilaksanakan untuk memastikan tindak lanjut hasil rapat kerja antara komisi III dengan Dinas PU Kabupaten Bangli. Khususnya berkaitan perbaikan proyek DPT yang jebol beberapa waktu lalu.
Dia menyebutkan, untuk DPT yang sebelumnya memiliki ketebalan 30 cm, kini telah berubah menjadi 60 Cm. Sementara DPT yang sebelumnya tidak menggunakan besi kini telah dibuat dengan rabat bertulang. “Kita ingin memastikan apakah hasil kerja kita kemarin ditindak lanjuti apa belum. Dan, kenyataannya sudah ditindak lanjuti, meski masih ada hal mesti kita pertegas kembali,” ujar Mertha Suteja.
Lebih lanjut, diakui, sesuai rapat kerja agar melakukan pembongkaran total, namun dilapangan tidak dilakukan. Hal ini, kata dia, karena masih ada perbedaan penafsiran. "Kalau kita bermaksud untuk pembongkaran, namun pihak pelaksana lain, tentunya hal ini akan lihat kembali dan menjadi evaluasi," jelasnya. Untuk itu, pihaknya ke depan akan lebih detail lagi. "Ini masih ada waktu untuk melakukan perbaikan,”ucapnya.
Disebutkan, dalam sidak itu pihaknya harus objektif dalam melakukan penilaian. Yang mana, dari beberapa proyek yang dikunjungi memang ada Pembangunan kualitasnya sangat bagus. Dia kemudian mencontohkan, pembangunan Gedung Mal Pelayanan Publik (MPP) , pembangunannya sangat bagus mulai desainnya hingga tata ruangnya. “Gedungnya lebih bagus dari Gedung DPRD. Jadi masuk disana seolah-olah kita tidak ada di Bangli,” tegasnya.
Sementara Anggota Komisi III, Ida Bagus Made Santosa dalam akun pribadinya menyayangkan pernyataan Kadis PU Bangli yang justru menyalahkan hujan sebagai penyebab jebolnya senderan Sasana Budaya. "Nggak bahaya ta ?. Proyek senderan sasana budaya jebol & hujan deraslah yang salah," ungkap IB Santosa dikutip dari laman akun FBnya usai sidak. Dijelaskan, dalam sidak tersebut Kadis PU menyampaikan konsultan perencana tidak salah, kontraktor tidak salah dan konsultan pengawas juga tidak salah. "Yang salah dan jadi penyebab adalah hujan yang terlalu deras," ujar Santosa menyayangkan pernyataan Kadis PU. Karenanya, para pihak terkait tersebut justru diberi sanksi apapun dan bayarannya tetap diterima sesuai kontrak. Yaitu konsultan perencana 40 jutaan , konsultan pengawas 240 jutaan dan kontraktor 4,2 miliar. Cukup yang jebol saja diperdalam kontruksnya, dikasi tulang besi, sedangkan senderan yang retak2 tidak perlu dibongkar cukup ditambal retaknya dengan semen saja dan diperhalus permukaan atasnya agar tidak kelihatan bekas retakannya. "Anjayyy," tandasnya.
Disisi lain, Kadis PUPR Perkim Bangli, Dewa Ngakan Widnyana Maya mengatakan kepada awak media, sejatinya volume longsor sangat kecil atau sedikit. Tindak lanjut dari itu, pihak penyedia juga telah melakukan perbaikan tanpa tambahan biaya. "Desain telah disesuaikan dengan kondisi lapangan dan perencana telah menjalankan tanggungjawabnya melakukan review dan penghitungan tanpa di banyar. Kalau kami orang teknik kerusakannya sangat kecil atau tidak signifikan yang rusak adalah tempat bunga, beda halnya jika yang rusak bagian struktur, tolong camkan itu jika struktur yang bermasalah baru beresiko,” tegasnya.
Lebih lanjut Dewa Maya juga menyampaikan dalam dunia teknik ada namanya cacat mutu. Jika cacat mutu dimasa pelaksanaan tugasnya diperbaiki. ”Salah satu metode perbaikan adalah cara ditambal. Sedangkan yang longsor dibangun baru dengan tidak lagi memanfaatkan material lama atau tidak boleh menggunakan pecahan material lama, “ jelasnya.ard/adn
Komentar