Bupati Sedana Arta Teken Kerjasama, Pemkab Badung Komit Beli Komuditas Pangan Overload
Jumat, 13 September 2024
11:37 WITA
Bangli
1639 Pengunjung
Bupati Bangli dan Bupati Badung saat melakukan penandatangan kerjasama pembangunan daerah, Kamis (12/9). SD/Ist
Bangli, suaradewata.com - Kerjasama Pemerintah Kabupaten Bangli dengan Kabupaten Badung kian erat. Tidak hanya dalam pembangunan daerah, kerjasama antar dua kabupaten ini kini juga dilakukan dibidang pertanian dalam arti luas khususnya distribusi pemasaran komuditas pangan. Tak tanggung-tanggung, dalam peningkatkan kesejahteraan petani, Pemkab Badung komit akan membeli komuditas pertanian yang overload dihasilkan di Kabupaten Bangli dengan harga yang lebih tinggi dari harga di pasar..
Demikian terungkap saat Penandatangan Kerjasama Antara Pemerintah Kabupaten Bangli dengan Pemerintah Kabupaten Badung tentang Kerjasama Pembangunan Daerah, Kamis (12/9/2024) di Gedung Bukti Mukti Bhakti (BMB) Kantor Bupati Bangli. Penantanganan kerjasama pembangunan daerah tersebut dilakukan langsung Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana bersama Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta. Saat itu, juga dilakukan dia penandatanganan kerjasama Pemkab Bangli dan Pemkab Badung. Yakni, penandatangan kerjasama tentang Distribusi dan Pemasaran Komuditas pangan serta pengembangan potensi Daerah oleh PJ.Sekda Badung dan PJ Sekda Bangli serta penandatanganan kerjasama antara Perumda Pasar dan Pangan Mangugiri Sedana dengan PT Bukti Mukti Bakti Perseroda oleh para Direktur.
Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta dalam sambutanya menyampaikan selama ini, Kabupaten Bangli telah banyak dibantu oleh Kabupaten Badung. "Terutama yang sekarang adalah terkait pemasaran hasil-hasil pertanian dalam arti luas. Baik itu, perikanan dan sebagainya. Karena selama ini, saat panen raya kondisi petani kita malah kadang-kadang terjadi masalah. Jeruk misalnya saat panen raya, bahkan malah tidak dipanen karena harganya murah. Demikian juga tomat. Nah, dengan adanya kerjasama ini tentunya kepastian pemasaran akan lebih terkendali dan kepastian harga juga akan lebih terkendali lagi," ujarnya.
Dengan begitu diharapkan Bupati Sedana Arta, kesejahteraan petani di kabupaten Bangli akan lebih meningkat. "Selaku Bupati Bangli saya tidak henti-hentinya menyampaikan ucapan terimakasih sebesar-besarnya. Sebab, banyak sekali pembangunan dalam dua tahun terakhir di kabupaten Bangli kalau kita telisik sumber dananya adalah dari BKK kabupaten Badung," ujar Sedana Arta. Dicontohkan, pembangunan di Bangli yang dibantu Kabupaten Badung seperti jalan hotmik, bangunan dan bahkan yang paling fenomental adalah pembangunan Bangli Sport Senter. "Pada akhir tahun ini mudah-mudahan bisa menyelesaikan pembangunan lapangan bola dan lintasan atletik yang 100 persen juga anggaranya dari BKK kabupaten Badung," ucap Bupati Sedana Arta.
Sementara Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menegaskan, berbicara soal kepanganan, pihaknya punya prinsip Bela, Beli, Wujudkan Petani Bangga menjadi Petani. "Sehingga hasil komuditas petani di Kabupaten Bangli yang over load, maka kami siap mengambilnya. Kami akan beli. Kerjasama ini akan kami lakukan dengan baik," ujarnya.
Sistemnya, lanjut Giri Prasta, dengan melakukan kerjasama antara Perusahaan Daerah (Perusda) Pangan Badung dan Perusda Kabupaten Bangli.
"Contoh, kalau kami di Badung dengan MoU. Kami membeli, misalnya harga gabah dan beras lebih tinggi dari harga pasar. Dengan begitu kita bisa memberikan insentif kepada petani dalam hal ini adalah produksinya. Kita juga jaga inflasi, sehingga para petani tidak lagi berpikir tentang ketidakpastian harga," ucapnya.
Sebab, pada prinsipnya dalam kerjasama yang diterapkan antaran Pemkab Badung dan Bangli adalah melawan tengkulak, spekulan atau pengepul.
Dengan begitu, diharapkan petani akan lebih bangga. "Ketika kami melakukan kerjasama, misalnya buah-buahan dan sebagainya. Katakanlah jeruk. Maka jeruk kelas satu itu, kita kasi ke semua kamar hotel kita masing-masing tiga jeruk. Maka dimakan atau tidak dimakan, maka room rate sudah masuk di dalam harga kamar hotel sendiri. Hal ini, tentu akan menguntungkan petani," sebutnya.
Hal itu dilakukan, untuk membangkitkan semangat, kekuatan dan kebanggaan kepada para petani. "Kedepan sudah pasti kita juga akan keluarkan regulasi. Contoh kami di Badung, kita akan mengeluarkan regulasi untuk menggunakan dan mengkonsumsi produk lokal. Jika tidak ada di Bali baru kita import. Kalau yang sudah ada harus mengunakan produk lokal," pungkasnya.ard/adn
Komentar