PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Peningkatan Stunting Disorot, Wabup Wayan Diar Pimpin Apel Peringatan HUT Provinsi Bali

Kamis, 15 Agustus 2024

09:42 WITA

Bangli

1362 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Wabup Bangli, I Wayan Diar saat memimpin Upacara Peringatan Hari Jadi (HUT) Propinsi Bali ke-66 yang dirangkai dengan peringatan Hari Pramuka ke-63 di Alun-alun Bangli, Rabu (14/8/). (SD/Ist)

Bangli, suaradewata.com - Meningkatnya prevalensi kasus stunting di Kabupaten Bangli menjadi salah satu sorotan Wakil Bupati Bangli, I Wayan Diar usai memimpin upacara Peringatan Hari Jadi (HUT) Propinsi Bali ke-66 yang dirangkai dengan peringatan Hari Pramuka ke-63 di Alun-alun Bangli, Rabu (14/8/2024). Hadir saat itu, jajaran Forkompinda, DPRD, TNi/Polri, Pimpinan OPD, dan ASN di lingkungan Pemkab Bangli. Upacara peringatan HUT Provinsi Bali ke-66, mengusung tema "Prajahita Paramakarya” yang mengandung makna Karya Mulia untuk Membangun Bali Maju dan Sejahtera, Nusantara Baru, Indonesia Maju dan HUT Pramuka Ke-63 Tahun 2024.

Menurut Wabub Wayan Diar, melalui peringatan tersebut, diharapkan kita bersama-sama membangun Bali, membangun Bangli pada khususnya dengan gotong royong. "Ayo gunakan kekuatan kita masing-masing dan kapasitas masing-masing untuk membangun Bali dan Bangli pada khususnya," ungkapnya. 

Wayan Diar, juga memberikan perhatian terkait upaya penanggulangan angka stunting agar kedepan tidak ada lagi bayi lahir yang mengalami stunting. "Untuk di Kabupaten Bangli, memang prevalensi kasus stunting masih tinggi diatas rata-rata prevalensi Propinsi," jelasnya. Dimana, prevalensi stunting di Propinsi Bali 7,2 persen. Sedangkan di kabupaten Bangli, tahun 2023 mencapai 9 persen dan tahun 2023 meningkat hingga menyentuh angka 11 persen. "Tentu ini harus menjadi perhatian kita bersama untuk kembali menurunkan stunting," jelasnya. 

Untuk itu, kata Diar, perlu intervensi pemerintah dan semua pihak terkait untuk bersama-sama menurunkan angka stunting. "Astungkara nanti, karena semua sudah berjalan mulai dari PPS (Percepatan Penurunan Stunting) sudah ada sampai desa, mudah-mudahan hasil survey kesehatan gizi dikemudian hari dapat kita turunkan lagi. Paling tidak kita bisa berada sama dengan prevalensi stunting di Propinsi," harapnya. 

Dalam upaya penanggulangan stunting, lanjut Diar, Pemkab Bangli juga sudah melakukan kerjasama dengan seluruh stakeholder. Desa adat juga sudah melakukan sosialisasi terkait pentingnya mencegah stunting. Beberapa desa juga sudah melakukan pencegahan awal melalui program di desanya. Mulai dari pencatatan calon pengantin untuk diedukasi terkait kesehatan reproduksinya. "Sebab, berbicara pencegahan stunting tidak hanya melihat bayi setelah lahir. Melainkan harus dilakukan dari bayi didalam kandungan. Bahkan saat pra menikah, mesti diedukasi bagaimana caranya menjaga kesuburan reproduksi agar betul-betul bayi yang dilahirkan nanti sehat. Ini akan terus kita kerjasamakan lagi agar menjadi kebijakan dimasing-masing desa di seluruh kabupaten Bangli," tegasnya.

Sementara terkait peringatan Hari Pramuka menurut Wayan Diar, Pramuka merupakan salah satu pendidikan untuk menumbuhkan sikap disiplin dan karakter bagi generasi muda. "Dengan begitu diharapkan melalui gerakan Pramuka generasi muda kita akan dapat bersaing di era globalisasi saat ini. Karena apapun ceritanya, transportasi digital, zaman digital tetapi jika tidak punya disipilin dan karakter maka tidak akan pernah kita bisa mencapai hasil yang maksimal," tandas Wayan Diar. Untuk itu, melalui momentum peringatan Hari Pramuka ke-63 ini, diharapkan bisa mendisplinkan dan menumbuhkembangkan karakter generasi muda yang adiluhung menuju persaingan yang akan datang.ard/adn


Komentar

Berita Terbaru

\