Bupati Tabanan Apresiasi Gotong-Royong Masyarakat, Rangkaian Karya Yadnya di Tiga Desa
Minggu, 11 Agustus 2024
10:40 WITA
Tabanan
1446 Pengunjung
Bupati Tabanan menghadiri Uleman Karya Yadnya yang berlangsung secara berurutan di tiga Desa, yaitu Desa Adat Demung, Kediri, Desa Kuwum, Marga dan Desa Mekarsari, Baturiti, Sabtu (10/8).
Tabanan, suaradewata.com – Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M., selalu berupaya menunjukkan komitmennya dalam pembangunan Tabanan di berbagai bidang dan hadir di tengah masyarakat sebagai murdaning jagat memberikan dukungan. Kali ini, Ia mengapresiasi gotong-royong masyarakat yang terlibat dalam rangkaian Uleman Karya Yadnya yang berlangsung secara berurutan di tiga Desa, yaitu Desa Adat Demung, Kediri, Desa Kuwum, Marga dan Desa Mekarsari, Baturiti, Sabtu (10/8).
Karya pertama yang dihadiri, yakni Uleman Karya Atiwa-tiwa Ngaben Bersama dan Manusa Yadnya di Desa Adat Demung, Kecamatan Kediri, Tabanan. Karya diikuti oleh 28 Sawa Ngaben yang dikenakan biaya 5 juta rupiah/sawa. Selain itu juga 4 sawa ngelungah dengan biaya 1 juta/sawa, 3 sawa ngelangkir dengan biaya 700 ribu/sawa serta 42 sawa warak keruron dengan biaya 300 ribu/sawa. Selain itu, karya juga diikuti dengan upacara manusa yadnya yaitu upacara metatah yang diikuti 28 peserta dan upacara mepetik yang diikuti 28 orang.
Berlanjut dalam rangkaian upacara yang kedua, Bupati Sanjaya menghadiri undangan Ngupasaksi Karya Pitra Yadnya Lan Manusa Yadnya, yang berlangsung di Balai Banjar Kuwum Anyar, Desa Kuwum, Kecamatan Marga. Di mana, karya tersebut puncak acaranya akan digelar pada 12 Agustus mendatang. Sementara jumlah sawa ngaben yang diikutsertakan, yakni 29 sawa dengan biaya yang dikenakan persawa sebanyak 4 juta rupiah. Selain itu juga diikuti peserta ngelangkir / parisuda sebanyak 19 orang dengan biaya masing-masing 300 ribu rupiah. Selanjutnya yakni peserta metatah sebanyak 24 orang dengan biaya masing-masing 300 ribu rupiah dan 26 peserta nelu bulanan yang tidak dikenakan biaya apapun.
Acara ketiga, yakni Ngupasaksi Karya Pitra Yadnya (ngaben bersama) di Desa Adat Tundak, yang berpusat di Banjar Adat Tundak, Desa Mekarsari, Kecamatan Baturiti. Dalam karya yang dipuput oleh Ratu Peranda Gede Putra Mayun Saking Griya Babakan tersebut, puncak acaranya dipusatkan pada 12 Agustus mendatang. Karya diikuti oleh 44 sawa ngaben dengan biaya yang dikenakan sebesar 500 ribu/sawa, 3 peserta ngelangkir, 74 peserta metatah, 13 warak keruron dan 20 peserta mepetik.
Tentunya atas gotong-royong dan kebersamaan yang luar biasa ini, Bupati Sanjaya berikan apresiasi yang sangat baik, sebab pola kerjasama serupa nampak diimplementasikan dengan baik di masing-masing desa. “Selama 3,5 tahun saya menjadi Bupati dan 10 tahun sebelumnya menjadi Wakil Bupati, di sejebak Tabanan ini, dalam yadnya apapun saya selalu berupaya turun di tengah-tengah masyarakat, Ngupasaksi," ujarnya.
Dimana dalam tiga kunjungannya saat itu, Sanjaya juga didampingi oleh salah satu Anggota DPRD Kabupaten Tabanan dapil setempat, Sekda, Para Kepala Perangkat Daerah terkait dan Para Kepala Bagian, dan juga Camat, Perbekel, Bendesa Adat serta tokoh masyarakat setempat. Sanjaya beserta rombongan juga nampak disambut oleh krama adat setempat dengan penuh antusias.
Lebih lanjut, Sanjaya juga memuji karakter masyarakat Tabanan yang 75% terdiri dari masyarakat agraris lekat dengan sifat yang “guyub”, bersatu, kompak dan semangat gotong-royong yang tinggi. “ini yang sangat saya apresiasi, maka dalam melaksanakan pembangunan apapun di Tabanan, untuk urusan gotong-royong sangatlah luar biasa dan membanggakan sekali. Maka dari itu, Pemerintah senantiasa hadir di tengah-tengah masyarkat, apalagi dalam pelestarian agama, adat seni dan budaya. Tidak hanya hadir tapi juga memberkan kontribusi, termasuk ikut meringankan beban masyarakat," imbuhnya.
Menyambut kehadiran Bupati Tabanan, Ida Bagus Surawan selaku Ketua Panitia Karya di Banjar Adat Kuwum Anyar, mengaku persiapan telah dilakukan kurang lebih selama 1 bulan lamanya, dan dana yang dipergunakan juga merupakan kontribusi langsung dari Pemerintah melalui dana hibah serta dari masing-masing peserta dan pepeson krama. “Terima kasih kepada Bapak Bupati Tabanan sudah dari awal memberikan bantuan untuk karya ini. Kami berharap karena acara pengabenan ini akan dilakukan rutin setiap 5 tahun kedepan, untuk terus mendapatkan perhatian dari pemerintah kedepannya," pintanya.rls/adn
Komentar