PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Tampil  Memukau, Gong Kebyar Mebarung Prancis Pentas di Blahbatuh

Minggu, 04 Agustus 2024

09:37 WITA

Gianyar

1478 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Penampilan sekaa gong dari Perancis di Balai Banjar Pinda, Blahbatuh, tim.

Gianyar, suaradewata.com - Masyarakat Banjar Pinda, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar berbondong-bondong memenuhi balai banjar setempat, Sabtu (3/8) malam. Mereka ingin menyaksikan pentas seni Gong Kebyar Mebarung antara Sekaa Gong Banjar Pinda dan Sekaa Gong dari Perancis.

Sekaa Gong Kebyar Perancis yang berjumlah 20 orang ini merupakan WNA Prancis yang tertarik dengan seni tabuh asli Bali. Mereka menamakan kelompoknya Puspa Warna, yang beralamat di Paris-Prancis di bawah naungan Asosiasi  Panca Indra yang fokus belajar Gong Kebyar dan Semar Pegulingan.

Kordinator kelompok, Theo Merigeau, mengatakan, grup mereka terdiri dari 20 orang yang terdiri dari berbagai latar belakang yang sangat tertarik terhadap Seni Bali, khususnya Gambelan.

Sekitar tahun 2011, mereka menghimpun diri di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris di bawah binaan Bidang  Penerangan Sosial Budaya. Pada tahun tersebut juga mereka berkesempatan belajar dengan Pak Kumpul salah satu tokoh gambelan dari Desa Adat Pinda, Saba, Blahbatuh, Gianyar. "Kami terus mengembangkan diri mengadakan latihan rutin di Paris dua kali seminggu," ujar Theo yang sangat fasih berbahasa Indonesia.

Tahun 2024 ini pun menjadi tahun yang mereka tunggu. Sebab setelah sekian lama belajar gambelan di Paris, mereka belum mendapatkan kesempatan untuk tampil langsung di Bali. "Selama 10 hari belakangan ini dari 22 Juli - 2 Agustus kami mengadapan workshop di Pinda, tempat yang sudah lama kami impikan," ungkap Theo.

Selama 10 hari tersebut mereka belajar bersama pemuka sekaa Gong Dharma Kesuma Banjar Pinda di Balai Banjar. "Pementasan ini sangat berarti bagi kami, kami yang dari jauh menghimpun diri dengan biaya sendiri akhirnya bisa pentas disini. Saya sendiri tidak tau kenapa saya suka dengan gambelan Bali," tawa laki-laki yang seoarang komposer di Paris tersebut.

Dalam pementasan tersebut mereka membawakan gending lelambatan Kreasi Tabuh Telu Pepanggulan, Tari Pendet, dan Tabuh Kreasi Manuk Anguci yang merupakan tabuh lengendaris milik para seniman Banjar Pinda. Berdampingan dengan Seka Gong Dharma Kesuma, Pinda mereka saling bergantian memainkan gambelan.

Suara pukulan nada gambelan dan gaya bermain mereka sangat profesional. Layaknya mereka seorang seniman Bali yang penuh dengan aura taksu.

"Awalnya saya melatih Perhimpunan Pelajar Indonesia di Paris tahun 2009, kampus mengirim saya saa itu. Tidak sengaja bertemu Theo ini. Entah bagaimana ceritanya, ia ingin belajar, tapi saya harus pulang," cerita I Wayan Kader dosen ISI Denpasar yang jadi penghubung pementasan tersebut.

Saat itu Kader berpesan, kalau kamu memang benar tertarik dan ingin belajar datang saja ke Bali. "Datang saja ke Bali, pasti ada yang ngajari kamu. Biar gak bingung kamu juga bisa datang ke Banjar saya " ujarnya Kader. "Tahun 2011 dia pun datang, saya saat itu sedang kuliah di Solo, jadinya yang mengajari bapak saya," kenang Kader.

Sementara saat ini kata Kader, Theo ini yang menghimpun teman-temannya di Paris. "Mereka tidak ada sponsor, mereka liburan tapi agar dapat sesuatu, jadilah mereka gelar workshop ini," pungkas Kader. tim/ari


Komentar

Berita Terbaru

\