Jelang Coblosan, Bupati Buleleng, Ajak Masyarakat Jaga Situasi Kondusif
Minggu, 11 Februari 2024
18:30 WITA
Buleleng
1132 Pengunjung
PJ Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana saat mengikuti Apel Siaga Pengawasan Pemilu Tahun 2024 bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), di Lapangan Ngurah Rai Singaraja, Minggu (11/2/2024). SD/sad/ist
Buleleng, suaradewata.com – Tahapan pemilu 2024 kini sudah memasuki masa tenang, untuk itu Penjabat (PJ) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana mengajak semua pihak bekerja sama menjaga situasi menjelang maupun usai hari pemilihan tetap damai dan kondusif. Hal tersebut ditegaskannya saat mengikuti Apel Siaga Pengawasan Pemilu Tahun 2024 bersama Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), di Lapangan Ngurah Rai Singaraja, Minggu (11/2/2024)
Lihadnyana menjelaskan selama masa persiapan penyelenggaraan pemilu, berbagai tahapannya sudah berjalan dengan lancar dan tidak ada hambatan. Terkait pelanggaran-pelanggaran oleh peserta pemilu, menurut Bawaslu Provinsi Bali memang masih ditemui di Kabupaten Buleleng namun frekuensinya sudah jauh menurun. Hal yang menjadi fokus penting adalah, masa tenang pemilu ini harus dijaga agar kondisi tetap damai namun kondusif.
"Jangan nanti masa tenang tetapi keadaannya tidak tenang. jangan sampai begitu. Maka pemerintah daerah memfasilitasi ini dan memberikan informasi apa apa saja potensi-potensi kerawanan, yang sudah dipetakan juga, dalam pemilu ini," tegasnya.
Lebih lanjut Lihadnyana memaparkan aspek-aspek yang terus harus diperhatikan dalam persiapan serta penyelenggaraan pemilu 14 Februari mendatang. Mulai dari aksesibilitas dan koneksi internet di seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS). Kepastian bagi pemilih yang berpindah lokasi. Hingga memutuskan diizinkan atau tidaknya pemilih menggunakan kendaraan dengan atribut kampanye untuk datang ke TPS.
"Kami harap masyarakat bisa memilih wakil rakyat dan pemimpin yang mampu membawa pemerintah ini ke arah yang lebih baik. Pemilu ini adalah rutin, silakan berjalan sesuai dengan marwahnya namun aktivitas ekonomi juga silakan dilakukan sesuai dengan rutinitas masing-masing. Jangan baru ada pemilu seolah-olah menghambat, tidak kami harapkan. Itu bisa dilakukan jika pemilu kita ini damai," paparnya.
Sementara Ketua Bawaslu Kabupaten Buleleng I Kadek Carna Wirata menegaskan masa tenang pemilu justru waktu vital untuk paling waspada bagi penyelenggara pemilu. Dirinya mengaku telah menyampaikan kepada seluruh pengawas TPS untuk bersiaga menangkal seluruh potensi masalah yang mungkin terjadi. Sehingga tidak ada permasalahan seperti politik uang, pembagian sembako, atau sebagainya selama masa tenang ini.
"Hal itu harus kita cegah semaksimal mungkin, tidak boleh terjadi di masa tenang. Apalagi di masa penghitungan ancamannya adalah setiap orang yang melakukan tindakan memberikan atau menjanjikan di masa hitung itu ancamannya pidana pada setiap orang. Ini yang perlu diwaspadai pada setiap orang.," tandasnya. Sad/red
Komentar