PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Bupati Sanjaya Apresiasi Semangat Gotong Royong Warga Belayu Marga

Selasa, 16 Januari 2024

19:20 WITA

Tabanan

1295 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Bupati Tabanan Dr I Komang Gede Sanjaya saat menghadiri karya Ngaben di Wantilan Pura Prajapati Apit Toya, Desa Adat Belayu, Marga, Tabanan, Selasa, (16/01/2024).

Tabanan, suaradewata.com – Ditengah kesibukanya Bupati Tabanan Dr I Komang Gede Sanjaya selalu konsisten dan kerap menghadiri kegiatan ‘uleman’ dari masyarakat. Seperti, Selasa 16 Januari 2024, Bupati Tabanan Ngupasaksi Uleman Karya Ngaben Bersama Sawa Pranawa Agung, Atma Wedana (Memukur) lan Manusa Yadnya Kerti Panca Pasa Pitra Yadnya Desa Adat Belayu, Marga, yang dipusatkan di Wantilan Pura Prajapati Apit Toya, Desa Adat Belayu, Marga, Tabanan.

Karya Ngaben Bersama, Pitra Yadnya yang dirangkaikan dengan Karya Manusa Yadnya, dipuncak kan pada tanggal 17 Januari 2024 dan sudah dimulai sejak 25 Desember di tahun 2023 lalu. Karya Agung mengedepankan gotong-royong dan kebersamaan warga, Karya diikuti oleh 121 sawa gede dengan iuran yang dikenakan masing-masing sawa sebesar 4 juta rupiah. Dilanjutkan dengan peserta Ngelungah sebanyak 7 diri, dengan jumlah biaya sebesar 1,2 juta rupiah dan Meparisudha sebanyak 38 peserta dengan biaya masing-masing 1,1 juta rupiah. Tak hanya itu, karya yang juga dirangkaikan dengan Upacara Manusa Yadnya tersebut diikuti oleh peserta Metelubulanan sebanyak 40 peserta dan juga Metatah atau Mesangih sebanyak 56 peserta.

Bupati Sanjaya menyampaikan apresiasi luar biasa kepada warga setempat mampu menyelenggarakan karya gabungan dari 2 Desa dan 5 Banjar ini. Baginya, pelaksanaan Karya Agung tidak hanya perwujudan kewajiban sebagai umat Hindu Bali dalam memberikan penghargaan bagi sang leluhur, namun juga sebagai bentuk pelestarian tradisi, Adat, Agama dan Seni Budaya yang ada di Tabanan.

Pemerintah kata dia selalu hadir untuk memberikan kontribusi, senantiasa mengayomi dan membantu meringankan beban masyarakat, saling bersinergi. “Masyarakat berkewajiban ngewangiang leluhur dalam bentuk iuran, karena tidak boleh gratis, jadi wajib harus Meyadnya,” ucapnya.

Sementara I Nyoman Semadi selaku Ketua Panitia mengakui pelaksanaan karya ini sudah rutin dilakukan dan masuk dalam Perarem Adat. “Tujuannya penggabungan 5 Banjar ini artinya agar Pitra Yadnya ini bisa dipercepat dan saya sangat menghargai sekali masyarakat semua memberikan support dan dukungan. Karya ini juga diperuntukkan bagi rakyat, untuk membantu meringankan beban masyarakat dalam melaksanakan karya,” terangnya. Rls/red/gin


Komentar

Berita Terbaru

\