Ni Made Shri Yogi Lestari Bawa Visi Moderasi, Siap Mengabdi untuk Bali
Selasa, 16 Januari 2024
17:30 WITA
Tabanan
3463 Pengunjung
Ni Made Shri Yogi Lestari. Dok.pribadi/sd
Denpasar - suaradewata.com - Mewarnai kontestasi Pemilu Legislatif di Bali, Ni Made Shri Yogi Lestari sebagai Caleg DPR RI dapil Bali dari fraksi Partai Amanat Nasional membawa semangat moderasi di tengah keberagaman latar belakang penduduk Bali yang beragam. Selaku bagian dari putri Bali, ia berharap bisa mengamalkan pengalaman dan wawasannya tentang keberagaman di Bali.
Ni Made Shri Yogi Lestari lahir di Lombok pada tahun 1990. Di usia tiga tahun ia ikut orang tuanya ke pulau Jawa hingga tahun 1994, lalu pindah ke Lampung hingga tahun 1999, sempat tinggal di Bali tahun 1999-2004, kemudian kembali ke Lampung tahun 2004-2005, selanjutnya ia melanjutkan sekolah di Jakarta tahun 2005-2008, dia juga pernah kuliah di Universitas Indonesia, Depok tahun 2008-2012 mengambil jurusan Biologi, dia tinggal di Jakarta tahun 2012-2015, hingga akhirnya menetap di Banten tahun 2015-2023.
Tahun 2018 adalah momen Yogi Lestari terjun ke dunia politik melalui relasi Seniman dan Budayawan yang ia kenal, dan pada tahun 2020-lah ia mulai berorganisasi dan erat dengan isu-isu politik nasional hingga saat ini sebagai representasi perempuan dan anak muda melalui Partai Amanat Nasional (PAN).
Ia menerima tawaran Dewan Pimpinan Pusat PAN agar maju sebagai Caleg DPR RI untuk provinsi Bali dalam kontestasi Pemilu serentak tahun 2024. Sehingga sejak tahun 2022 ia getol bergerak pulang pergi ke Bali, dan pada akhirnya kini Ni Made Shri Yogi Lestari memutuskan untuk menjadi penduduk Gianyar.
Yogi Lestari mengaku pada awalnya cukup takut untuk maju di Bali karena belum memiliki investasi sosial, politik dan ekonomi di Bali. Namun yang membuatnya terpanggil untuk maju di Pileg DPR RI dapil Bali adalah kesadarannya sebagai bagian dari putri keturunan daerah Bali yang memiliki pengalaman tentang keberagaman di berbagai daerah di Indonesia.
“Satu hal yang saya punya hari ini adalah latar belakang saya yang beragama” tandasnya. “Kalau memang saya masih bagian dari putri bali, saya rasa dengan pengalaman yang saya terima di luar Bali saya bisa sedikit menceritakan perjalanan saya dan pengalaman saya serta wawasan yang saya miliki hari ini untuk masyarakat Bali” tambah Yogi Lestari.
Wacana itu tak lepas dari ideologi tengah yang diusung PAN dibawah kepemimpinan Ketum Zilkifli Hasan. Yogi Lestari menyampaikan bahwa ideologi tengah akan jadi kekuatan PAN untuk dapat eksis di Bali. Ia menilai adanya keberagaman suku bangsa, ras dan agama di Bali menjadikan Bali seperti miniatur Indonesia dan oleh sebab itu dibutuhkan sosok yang memiliki pengalaman dari latar yang beragam.
“Bali itu menjadi Indonesia versi mini nya. Semua suku bangsa ras agama ada di Bali, jadi kalau misalnya PAN dengan lokal konten seperti saya selaku kandidat DPR RI hari ini maju di dapil Bali saya bisa mewakili seluruh elemen masyarakat dengan latar belakang yang berbeda,” jelasnya.
Lebih lanjut Yogi Lestari menerangkan bahwa visi misi yang dibawa olehnya untuk menuju Komisi X jika terpilih nanti adalah memajukan SDM Bali dalam bidang pendidikan, kebudayaan, pariwisata dan ekonomi kreatif.
Dalam pandangannya Presiden Jokowi bersama para pendahulu legislative maupun eksekutif lainnya telah sukses membangun fondasi awalan yaitu pembangunan fasilitas penunjang. Sehingga, langkah selanjutnya yang harus ditempuh ialah mengembangkan SDM yang akan mengisi fondasi-fondasi yang telah dibangun tersebut.
Pada bidang pendidikan Yogi Lestari mengatakan yang tak kalah penting dalam pendidikan SD dan SMP di Bali selain dari sisi pemebalaran formal adalah perlu adanya penguatan karakter yang berkebudayaan. Ia memandang kebudayaan itu menjadi warisan dan identitas leluhur.
“Sebab jika kita tidak mengetahui sejarah yang dalam hal ini kebudayaan, maka kita akan seperti orang gila. Orang gila tidak mengetahui asal dirinya darimana, maka mau kemana nya pun juga tak jelas. Maka penguatan karakter kebudayaan menjadi hal yang penting ditambah lagi dengan adanya tantangan globalisasi yang influence nya cukup besar kita rasakan di Bali,” tandasnya.
Ia menerangkan untuk mengkawal visinya sebagai Caleg DPR RI dapil Bali, yang pertama ia lakukan adalah melakukan pengecekan terhadap regulasi yang ada baik berupa Undang-Undang (UU), Peraturan Presiden (Perpres), Peraturan Gubernur (Pergub), dan Peraturan Daerah (Perda). Apabila regulasi yang dimaksud belum ada, maka Yogi Lestari berjanji akan merancangnya bila ia terpilih nanti.
“Yang pertama saya lakukan adalah mengecek apakah sudah terdapat regulasi baik berupa UU, Perpres, Pergub, ataupun Perda yang secara formil mewadahi hal ini. Jika sudah maka yang saya lakukan adalah mengawal praktek legal formil nya guna merealisasikan dan mempercepat proses visi saya untuk Bali dalam hal pembangunan SDM yang saya jelaskan tadi. Namun jika belum ada legal formil nya maka, akan kami siapkan rancangan nya apabila saya terpilih menjadi anggota dewan. Dan tentunya prosesnya akan panjang. Namun saya yakin dan percaya setidaknya saya akan menjadi generasi penaruh fondasi dan akan dilanjutkan generasi berikutnya yang akan membangun,” tutupnya.
Saat ini selain menjadi Caleg DPR RI dapil Bali fraksi PAN nomor urut 2, Yogi Lestari juga tergabung dalam Tim Fanta Pemilih Muda Bali, Tim Kampanye Daerah Prabowo Gibran untuk Provinsi Bali. ran/ari
Komentar