KMHDI Harap Debat Cawapres Dipenuhi Ide tentang Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi

Ketua Umum KMHDI, I Wayan Darmawan

Jakarta, suaradewata.com- Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) berharap debat Cawapres dipenuhi ide dan gagasan soal akselerasi pertumbuhan ekonomi. Hal ini mengingat percepatan pertumbuhan ekonomi menjadi penting dalam menyosong Indonesia emas 2045. 

Ketua Umum KMHDI I Wayan Darmawan mengatakan saat ini Indonesia tengah menghadapi stagnasi ekonomi yang jika tidak direspon dengan baik akan membawa Indonesia tidak bisa lepas dari jerat negara kelas menengah (middle income trap).

Menurut Darmawan untuk dapat menjadi negara maju di tahun 2024, rata-rata ekonomi Indonesia harus tumbuh 8 persen dalam 10 hingga 20 tahun kedepan. Namun saat ini ekonomi Indonesia hanya tumbuh 5 persen. 

Darmawan menambahkan jika terus terjebak di negara berpendapatan menengah, beragam permasalahan sosial dan ekonomi dikhawatirkan tidak akan tertangani secara optimal.

"Untuk itu perlu ide dan gagasan yang akurat dalam merespon ini. Ide dan gagasan yang bisa mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dan kita berharap ide dan gagasan tersebut muncul di debat Cawapres malam nanti," terangnya. 

Darmawan mengatakan debat capres tahap pertama menjadi evaluasi yang harus diperbaiki oleh para cawapres. Menurutnya debat capres tahap pertama terlalu didominasi oleh jargon-jargon yang memabukkan publik. 

"Jargon-jargon yang dilontarkan para capres terlalu utopis dan memabukan publik. Para capres terlalu banyak biacara hal-hal ideal tanpa pernah bicara bagaimana cara untuk mencapainya atau meraihnya" terangnya.

Disamping itu, Darmawan juga menilai debat capres juga terlalu didominasi emosial. Dimana para capres sering sekali terlihat menunjukan gestur emosional ketika menanggapi pertanyaan dari fenalis atau sesama capres. 

Diketahui, debat Cawapres akan berlangsung pada Jumat 22 Desember 2023. Debat ini akan mengambil tema Ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), Keuangan, Investasi Pajak, Perdagangan, Pengelolaan APBN-APBD, Infrastruktur, dan Perkotaan.rls/adn

• TAGS: