PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Mendukung Kolaborasi Apkam dan Masyarakat Antisipasi KST Jelang Nataru

Selasa, 19 Desember 2023

11:20 WITA

Nasional

1434 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Sinergitas antara masyarakat dan aparat keamanan sangat penting untuk memperkuat wilayah dari potensi Konflik Sosial dan Terorisme (KST) di Papua menjelang Natal 2024. Koordinasi yang baik dapat meningkatkan keamanan serta menciptakan lingkungan yang aman dan damai bagi semua warga, tentunya kondisi wilayah yang kondusif jelang Nataru 2024.

Masyarakat Papua sangat antusias menyambut Natal karena mayoritas merayakannya sekaligus khawatir akan KST. Jika ada KST maka mereka sempat ketakutan karena serangannya tidak pandang bulu, baik pendatang, warga asli, maupun aparat juga diserang. Namun mereka tak perlu khawatir karena aparat akan melakukan pengamanan ketat untuk menjaga agar hari Natal dirayakan secara kondusif.

Satuan Tugas Pengaman perbatasan statis RI-PNG Sektor Utara, Yonif 122/TS, yang berada di bawah kolaops rem 172/,PWY Pos Ampas mengelar pemeriksaan di jalan raya, guna menghindari barang ilegal, kampung Ampas Distrik keerom, Papua.

Menjelang masuknya Natal dan Tahun Baru, Satgas Pamtas Statis RI-PNG memperkuat pengamanan di sepanjang Wilayah Kab. Boven Digoel Papua Selatan dengan meningkatkan Patroli dan perketat pengawasan terhadap adanya KST Papua dan pengibaran Bendera Bintang Kejora serta tetap melaksanakan Binter dengan merangkul masyarakat dan tokoh berpengaruh di Wilayah Perbatasan Papua Selatan,

Dalam hal ini, Danpos Ampas Letda Inf Togu Panjaitan, mengatakan Seluruh pengguna jalan yang melintas wajib berhenti dan turun dari kendaraan ketika anggota pos melaksanakan pemeriksaan secara humanis, apabila ditemukan barang yang terlihat mencurigakan akan diturunkan dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap barang tersebut.

Aktivitas tersebut tentu saja merupakan wujud kepedulian Tim Satgas menjaga perdamaian, membentuk sinergitas dan kebersamaan seluruh komponen masyarakat dalam bingkai NKRI untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat yang ada di wilayah Papua.

Kegiatan pemeriksaan dan Patroli pengamanan dapat menghindari penyeludupan barang ilegal berupa senjata api, narkoba, minuman keras dan lain-lain, serta memberikan keyakinkan kepada masyarakat bahwa TNI Satgas Pamtas Statis RI-PNG Yonif 111/KB Siap dalam mengamankan Natal dan Tahun Baru di wilayah terpencil Perbatasan Papua Selatan.

Masyarakat sudah geram terhadap KST karena melakukan penyerangan terus-menerus. Terlebih warga Papua sebentar lagi akan merayakan Natal, warga tidak ingin KST Papua membuat suasana menjadi penuh kekhawatiran serta ketakutan bagi warga Papua.

Membentuk tim sinergis yang terdiri dari perwakilan masyarakat dan aparat keamanan dapat menjadi langkah konkret dalam membangun kerjasama yang berkelanjutan. Tim ini dapat berperan sebagai forum untuk terus meningkatkan komunikasi dan koordinasi. dimulai dengan pemahaman bersama antara masyarakat dan aparat keamanan terhadap potensi ancaman KST yang mungkin muncul menjelang Natal.

Menurut masyarakat Papua dengan menumpas KST akan mendamaikan wilayahnya, dimana Intelektual muda Papua Pegunungan, Charles Kossay mengatakan Papua adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sehingga segala bentuk upaya kelompok Papua untuk memisahkan diri dari Indonesia adalah tidak tepat.

Kelompok Separatis Teroris Papua (KST Papua) menjadi penghambat pembangunan di Daerah Otonomi Baru (DOB) Papua. Oleh sebab itu Charles meminta aparat keamanan untuk dapat memberantas KST Papua agar tidak lagi meresahkan masyarakat Papua dengan aksi – kasi kejinya yang membunuh warga sipil dan juga pengrusakan – pengrusakan terhadap fasilitas umum maupun rumah warga.

Aparat keamanan terus memastikan bahwa infrastruktur keamanan fisik dan teknologi di wilayah tersebut berfungsi optimal. Pemasangan kamera pengawas, peningkatan patroli, dan penggunaan teknologi canggih dapat membantu mendeteksi dan mencegah potensi KST.

Pemerintah Indonesia telah memberikan perhatian lebih terhadap Papua seperti kebijakan Otonomi Khusus (Otsus) Papua, Pembangunan Infrastruktur, Program Jaminan Sosial dan Presiden Jokowi pun berkenan untuk datang langsung melihat masyarakat Papua dari dekat.

Selain itu langkah lainnya, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan akan mengedepankan operasi teritorial dengan intelijen sebelum menggunakan hard approach (pendekatan keras) dalam menghadapi kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Dikedepankannya hal itu, diharapkan mampu mempercepat pembangunan di Bumi Cenderawasih. (Laksa Mahendra/Sandy Arizona/Nusantara Mulkan)

Oleh karena itu, dengan perhatian yang lebih dari Pemerintah Pusat untuk Papua, sudah tidak tepat juga isu pemisahan dari Indonesia terus digaungkan. Seharusnya masyarakat Papua mulai bersama menyambut positif dukungan pemerintah pusat dengan munculnya Orang Asli Papua (OAP) untuk membangun Papua lebih baik. Terlebih dengan mulai ditambahkannya 4 Daerah Otonomi Baru (DOB) di Papua meliputi, Provinsi Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan.

Masyarakat Papua bersama Pemerintah maupun aparat keamanan TNI-Polri terus bersinergi untuk melawan Kelompok Separatis Teroris Papua. Sehingga kedepan program pembangunan Papua dapat berjalan terus dengan kondisi sosial masyarakat yang aman dan damai.

 

)* Mahasiswa Papua domisili Yogyakarta


Komentar

Berita Terbaru

\