Nenek Renta Hidup Sebatang Kara Dirawat Warga Satu Banjar
Senin, 29 Mei 2023
18:55 WITA
Gianyar
1734 Pengunjung

Ni Nyoman Tumbuh (70) di Banjar Saraseda, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar
Gianyar, suaradewata.com - Kehidupan yang dijalani Ni Nyoman Tumbuh (70) di Banjar Saraseda, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, sangat menyedihkan. Lebih dari setengah abad lamanya hidup seorang diri ditinggal orangtua dan saudara kandung, sehingga harus menghidupi dirinya sendiri dan merawat rumah yang ditempatinya.
Bendesa Adat Saraseda, I Wayan Mudita (53) mengisahkan bahwa Nyoman Tumbuh sudah hidup sendiri sejak usia 10 tahun. Setelah kedua orangtuanya telah meninggal dunia, kemudian disusul meninggalnya saudara kandung laki-lakinya semasih usia remaja. Nyoman Tumbuh tak pernah berkesempatan mengenyam pendidikan. Hingga dewasa Nyoman Tumbuh rajin bekerja serabutan misalnya ngedig (panen) padi. Namun seiring berjalannya waktu, tenaganya tidak lagi kuat untuk bekerja. "Sekitar 5 tahun lalu, beliau mengalami kecelakaan kemungkinan kakinya patah, sehingga di usia lanjut ini beliau tidak bisa banyak beraktivitas. Sepengetahuan kami, sebelum kecelakaan itu beliau tipe orang yang cukup aktif," ungkapnya.
Nyoman Tumbuh mulai dirawat oleh warga Banjar Saraseda sejak 12 tahun terakhir. Hal ini sesuai kesepakatan warga setempat. Bermula dari penyampaian secara lisan oleh kerabat yang masih ada hubungan keluarga dengan Nyoman Tumbuh kepada Prajuru setempat. "Jadi istilahnya sudah diserahkan ke Banjar, jadi kami warga satu Banjar yang secara suka rela merawat beliau," jelasnya.
Termasuk bantuan yang memungkinkan didapatkan, diprioritaskan diberikan kepada Nyoman Tumbuh. "Kalau ada bantuan-bantuan dari pihak luar, kami prioritaskan beliau. Termasuk BLT yang besarnya Rp 300.000," jelas Wayan Mudita yang juga staf administrasi keuangan Kecamatan Tampaksiring ini.
Terbaru, rumah Nyoman Tumbuh yang sudah reyot mendapatkan bantuan bedah rumah dari Polres Gianyar bersama jajarannya di Polsek Tampaksiring. "Baru rampung dua hari lalu. Awalnya genteng rumahnya banyak bocor. Tidak punya dapur. Setelah dibedah, genteng diperbaiki. Sebelahnya ditambah satu kamar untuk dapur. Dan diperbaiki juga kamar mandinya," jelasnya.
Sementara itu, Nyoman Tumbuh mengaku setiap hari selalu sedih. Sebab setiap saat harus tinggal sendirian. Apalagi di malam hari, suasana rumahnya sangat sunyi. "Dugas ada tukang rame, tyang demen. Suud to malih sepi, sebet ngeling tiang sebilang wai. (Saat tukang kerja saya senang karena rumah ini ramai. Tapi setelah itu kembali sepi, saya menangis setiap hari,red)," ungkapnya. Sebagai pelipur lara, Nyoman Tumbuh memelihara beberapa ekor anjing. "Saya kasi makan, ajak tidur. Juga saya ajak ngobrol," ujarnya. gus/adn
Komentar