Pemerintah Optimal Tanggulangi Kebakaran Depo Pertamina di Plumpang
Kamis, 09 Maret 2023
13:35 WITA
Nasional
1648 Pengunjung
Ilustrasi ; Sumber Foto : Google
Opini, suaradewata.com- Pemerintah berusaha keras menanggulangi dampak kebakaran dan mengobati semua korban kebakaran Depo Pertamina di Plumpang Jakarta Utara. Berbagai cara dilakukan agar kebakaran tidak terulang dan kesulitan warga dapat segera teratasi.
Jumat tanggal 3 Maret 2023 terjadi kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Peristiwa tragis ini terjadi ketika ada kendaraan yang mengisi BBM, lalu terjadi kesalahan teknis sehingga tekanannya terlalu kuat, dan terjadi kebakaran. Ada belasan korban jiwa dan belasan korban luka-luka yang masih dirawat di RS Polri.
Presiden Jokowi menyatakan bahwa ada 2 opsi yang bisa dilakukan untuk mengatasi dampak kebakaran Plumpang. Pertama adalah memindahkan Depo Pertamina ke Pulau Reklamasi. Sedangkan yang kedua adalah merelokasi warga sekitar, karena depo adalah zona berbahaya.
Keputusan dari 2 opsi untuk mengatasi kebakaran ini akan segera diambil dan Presiden Jokowi mengutus Menteri BUMN Erick Thohir dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk memilih. Penyebabnya karena Plumpang adalah zona yang sangat berbahaya.
Pemerintah berusaha menanggulangi dampak dari kebakaran Depo Plumpang dengan sangat optimal. Opsi pemindahan depo diberikan oleh Presiden Jokowi, karena sebuah depo bisa berisi ribuan kilo liter BBM, dan saat ada kebakaran akan sangat berbahaya. Jangan sampai ada korban jiwa lagi.
Pemerintah berencana memindahkan Depo Plumpang ke pulau reklamasi. Belum disebutkan pulau mana yang akan menjadi tempat depo yang baru, tetapi letaknya di Kepulauan Seribu. Diharap dengan pemindahan ini maka akan lebih aman lagi kedepannya, karena Depo Pertamina terletak di pulau yang jauh letaknya dari pemukiman penduduk.
Kemudian ada opsi kedua yakni pemindahan warga di sekitar Depo Pertamina Plumpang. Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan menyatakan bahwa warga sekitar Depo BBM Plumpang wajib pindah. Menurutnya, tempat yang ditinggali selama ini adalah buffer zone alias wilayah yang tidak aman.
Menteri Luhut melanjutkan, warga harus pindah karena Depo BBM dulunya adalah tanah kosong. Jangan ada oknum yang seenaknya memberi izin tinggal kepada warga sekitar. Nantinya pemerintah akan memberikan kompensasi kepada warga yang pindah ke daerah lain, agar mereka bisa membangun rumah atau membeli hunian lagi.
Dalam artian, tragedi kebakaran Depo BBM jangan sampai terulang. Meski belum ada keputusan apakah deponya yang dipindah atau warganya yang dipindah, semua dilakukan demi keselamatan. Para pegawai depo maupun masyarakat harus sama-sama aman dan harus ada jalan tengah agar tidak ada kecelakaan, sekecil apapun.
Sebuah depo didesain agar tidak bisa meledak atau kecelakaan, tetapi ketika ada tragedi kebakaran maka wajib dievaluasi ulang. Pemeriksaan depo harus dilakukan dan investigasi dilanjutkan, agar kejadian tragis ini tidak terulang. Begitu juga dengan depo-depo di tempat lain, harus diperiksa lagi faktor keamanannya.
Depo Pertamina Plumpang merupakan tempat penyimpanan BBM yang sangat besar, karena ia memasok 20% kebutuhan bahan bakar minyak ke seluruh Indonesia. Belum dihitung berapa kerugian materiil yang harus ditanggung oleh Pertamina. Namun mereka memprioritaskan untuk evaluasi kinerja depo sekaligus berusaha agar para korban diobati sepenuhnya.
Sementara itu, keluarga korban mendapatkan santunan dari Pertamina sebesar Rp10.000.000 per orang. Sedangkan korban yang luka-luka biaya perawatannya ditanggung penuh hingga sembuh total. Hal ini diungkapkan oleh Bambang Setiono, Ketua RW di Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.
Pengobatan dilakukan dengan maksimal agar korban luka-luka bisa sembuh seperti sedia kala. Pemerintah akan menanggulangi dengan optimal agar para korban tidak ada yang kesusahan untuk berobat. Mereka dijamin akan bisa beraktivitas kembali setelah melewati masa perawatan di RS Polri.
Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa akan ada evaluasi di Depo Pertamina Plumpang agar kecelakaan tragis ini tidak terulang lagi. Nantinya akan diatur, ada jarak minimal 50 meter sebagai zona aman. Dalam radius tersebut tidak ada pemukiman warga sehingga akan meminimalisir resiko jika ada kecelakaan. Hal ini juga berlaku di Depo Pertamina di daerah lain.
Pemberian zona aman harus dilakukan agar tidak ada lagi masyarakat yang menjadi korban. Penyebabnya karena jika ada kebakaran akan langsung menyebar, apalagi di pemukiman padat penduduk. Selain membahayakan nyawa juga bisa menghancurkan benda-benda di sekitarnya. Oleh karena itu evaluasi dan pengaturan kembali harus dilakukan sebagai upaya pencegahan tragedy berulang.
Pemerintah menanggulangi kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, dengan maksimal. Para korban sudah diberi santunan dan fasilitas pengobatan agar mereka bisa pulih kembali. Depo akan dipindah ke pulau reklamasi untuk meminimalisir kontak dengan warga sekitar, agar lebih aman. Evaluasi terus dilakukan agar tidak ada kebakaran lagi, baik di Depo BBM Plumpang maupun depo lainnya.
Devi Putri Anjani, Penulis adalah kontributor Kontributor Duta Media
Komentar