PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Harga Telur Kian Meroket, Pemilik Usaha Kue Di Bangli Kelimpungan 

Selasa, 30 Agustus 2022

20:25 WITA

Bangli

1527 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Salah satu usaha kue di Bangli yang mulai kelimpungan akibat naikknya harga telur. SD/Ist

Bangli, suaradewata.com - Kian meroketnya harga telur ayam di pasaran, turut membawa dampak pada industri rumah tangga. Seperti, usaha pembuatan kue di Bangli. Pasalnya, kenaikan harga telur telah membuat mereka kelimpungan dan mengalami penurunan pendapatan  hingga 20 persen dari sebelumnya.

Hal ini diakui Ni Luh Putri Cahyani salah seorang  pemilik usaha kue,  asal Dusun Tiga Kawan, Desa Tiga , Kecamatan Susut  ,Bangli, Selasa (30/8/2022). Kata dia, harga telur sejak beberapa pekan ini mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Yang mana, sebelumnya telur campur untuk kue hanya Rp 30.000 per kree kini naik menjadi Rp 40.000 per kree “Kenaikan harga telur telah terjadi sejak tiga pekan terakhir,”ucapnya. 

Lanjut dia, ditengah kenaikan harga telur tersebut, telur yang dipergunakan sebagai bahan utama kue buatannya semakin langka sehingga dirinya makin sulit  mendapatkanya. Karena itu, untuk adonan kue saat ini dirinya terpaksa menggunakan telur sortiran seperti telur yang warna putih, pecah dan kecil.  “Meski menggunakan telur seperti itu untuk kualitas tetap sama. Ini hanya untuk menekan biaya dan  kesinambungan usaha karena sulit dapat telur yang berkualitas,”bebernya.

Selain itu, dirinya terpaksa menyiasati dengan mengurangi ukuran kue produksinya. Sementara untuk harga,  dia mengaku tidak berani menaikan harga , karena khawatir akan ditinggalkan pelanggan. Dimana  harga kue buatannya berkisar Rp 3.000 hingga Rp 55.000 , tergantung ukuran dan jenis kue. “Cara menyiasatinya paling ukurannya diperkecil sedikit, kalau menaikkan harga tidak berani karena kan saingan banyak. Takut pelanggan berpindah," bebernya. 

Diakui biasanya dalam sehari minimal menghabiskan 10 kree telur.  Dirinya menambahkan selain telur harga tepung terigu juga ikut mengalami kenaikan Rp 10.000 per 25 Kg. Dimana sebelumnya hanya Rp 175.000 kini naik menjadi Rp 185.000.  “Akibat kenaikan sejumlah harga itu, terus terang pendapatan saya  menurun hingga 20 persen lebih. Padahal permintaan kue kini sudah mulai meningkat," pungkasnya.ard/nop


Komentar

Berita Terbaru

\