Sesalkan Kasus Penembakan Brigadir J, Pemuda Bali Minta Polri Evaluasi Diri
Jumat, 12 Agustus 2022
07:40 WITA
Denpasar
1303 Pengunjung
Arya Gangga Pendiri Praga Institute dan juga Kader aktif KMHDI (Baju Jas Putih) dan Teddy C. Putra Mahasiswa Magister Ilmu Politik dan Founder (kaos hitam).
Denpasar, suaradewata.com - Belakangan ini publik dibuat gempar karena kasus dugaan penembakan Brigadir J hingga tewas yang dilakukan oleh oknum Irjen FS yang kini sudah ditetapkan menjadi tersangka. Meski seperti diketahui bersama melalui media massa narasi awalnya kasus tersebut adalah insiden tembak menembak antara Bharada E dan Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri di Duren Tiga, Jakarta Selatan. Namun belakangan terkuak fakta bahwa yang menjadi dalang skenario dari kasus pembunuhan berencana Brigadir J adalah atasannya sendiri, yaitu Irjen FS. Publik dibikin heran atas rangkaian drama yang sedemikian rupa disiapkan dari awal sehingga menyeret beberapa oknum petinggi Polri.
Hal ini tak luput dari tanggapan masyarakat dan netizen di sosial media, salah satunya adalah Arya Gangga yang merupakan Pendiri Praga Institute dan juga Kader aktif KMHDI. Arya mengadakan diskusi pada live instagramnya @_aryagangga pada Kamis, (12/8/2022) pukul: 21.00 WITA membahas serta menanggapi persoalan ini bersama Teddy C. Putra yang merupakan Mahasiswa Magister Ilmu Politik dan Founder dari Etalase Pengetahuan Bali.
Kedua aktivis pemuda Bali ini merasa heran, begitu mudahnya skenario dibangun oleh oknum yang hampir saja membohongi publik. “Ketika pembunuhan terhadap Brigadir J ini bisa dengan mudah di skenariokan demikian, bagaimana dengan kita masyarakat sipil? Andaikan ini tidak ada desakan publik, apa yang terjadi?” ujar Arya.
Pada kesempatan selanjutnya Teddy juga memberikan tanggapan bahwa “Hal ini adalah tantangan untuk institusi Polri ke depan untuk menjaga dan menekankan profesionalitas kerja SDM nya dalam menjalankan tugas, dan jika ada yang tidak sesuai dengan profesionalitas kerja ya diputus saja kontraknya (dicopot),” ujar Teddy.
Live ini berlangsung selama kurang dari 1 jam, sebagai penutup di penghujung live Arya Gangga menegaskan “Hal ini harus menjadi evaluasi besar-besaran di tubuh Polri, dan ini juga perlu perhatian dari semua masyarakat, karena tugas negara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, tentunya sebagai negara demokrasi kita semua berkewajiban untuk tetap memberikan komentar, masukan dan kritik maupun memberikan solusi,” tegas Arya. rls/red
Komentar