Kariyasa Adnyana Resmikan BLKK Di Bangli, Giri Prasta Komit Kerjasama
Jumat, 15 April 2022
17:45 WITA
Bangli
1791 Pengunjung
Anggota Komisi IX DPR RI, I Ketut Kariyasa Adnyana didampingi, I Nyoman Giri Prasta, Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, Wabup I Wayan Diar saat meresmikan BLKK Agroindustri di Kelurahan Kubu, Bangli, Jumat (15/04/2022). SD/Gungrid
Bangli, suaradewata.com – Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), Komisi IX DPR RI kembali mengucurkan program bantuan pembangunan Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) untuk di Kabupaten Bangli, mengingat potensi pertaniannya dinilai sangat luar biasa, sehingga dibangun BLKK Kejuruan Pengolahan Hasil Pertanian (Agro Industri) di Ling/br. Kubu, Kelurahan Kubu, Bangli. Secara resmi BLKK yang dimotori oleh Yayasan Sapta Taksu Bang ini, diresmikan oleh Anggota Komisi IX DPR RI, I Ketut Kariyasa Adnyana, Jumat (15/4/2022).
Menariknya, hadir juga saat itu Ketua Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) Propinsi Bali, I Nyoman Giri Prasta beserta jajaranya, Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, Wabup I Wayan Diar dan instansi terkait lainnya. Menurut Anggota Komisi IX DPR RI Dapil Bali, I Ketut Kariyasa Adnyana, selama ini kualitas SDM masih menjadi kendala untuk memperluas peluang kerja di Indonesia dan Bali pada khususnya. Untuk itu, melalui MGPSSR pihaknya berupaya membantu program pemerintah untuk menciptakan tenaga kerja yang terampil yang nantinya siap bekerja. “Apalagi disini (Bangli), potensi pertanian sangat besar. Sehingga di Mahagotra, bukan hanya menyatukan pasemetonan tapi bagaimana juga memberikan peluang agar mensejahterakan, memberikan pekerjaan dan sebagainya. Karena memberikan pekerjaan itu bagian dari yadnya. Dan itu, adalah hak dasar manusia yang dilindungi undang-undang,” ungkap Politisi PDIP asal Buleleng ini.
Dalam hal ini, lanjut dia, Komisi IX DPR RI bekerjasama dengan Mahagotra membantu untuk pembuatan gedung BLK Komunitas di Kabupaten Bangli senilai Rp 500 juta. Sedangkan untuk isinya dianggarkan minimal sebesar Rp 300 juta. Sehingga total bangunan beserta isinya yang dibangun diatas lahan seluas 5 are ini senilai Rp 800 juta. "Sementara untuk di seluruh Bali, dengan adanya tambahan tahun ini lagi lima unit, maka total BLKK yang sudah dikucurkan mencapai 25 unit. Kalau di Bangli baru satu, Klungkung sudah, Tabanan tanggal 26 dan kemudian di Buleleng malah di semua kecamatan kita bagikan,” sebutnya. Kata dia, bantuan BLKK ini bisa bergerak dibidang apa saja. “Bisa berupa pasraman atau adat – istiadat, bisa perbengkelan, bisa kesenian, bisa pertanian, teknologi dan bisa juga bidang salon, tata boga dan sebagainya tergantung yang dibutuhkan dari lembaga bersangkutan,” beber Kariyasa Adnyana.
Tindak lanjut pasca peresmian tersebut, pihaknya meminta BLKK yang sudah terbentuk agar berkoordinasi juga dengan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten dan Propinsi, sehingga nantinya program ini bisa terlaksana. “Yang jelas, tempat sudah ada tentu tinggal dimanfaatkan dengan baik. Untuk awal, mungkin bisa dimanfaatkan untuk rapat-rapat, penyusunan program dan hal-hal yang menyangkut kepentingan/pengabdian masyarakat,” tegasnya.
Sementara Ketua MGPSSR Propinsi Bali yang juga Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta menyatakan apresiasi atas program bantuan yang telah diberikan Komisi IX DPR RI. “Ini luar biasa sekali. Karena Bangli ini kan potensi pertanian dalam arti luas sangat luar biasa. Harapan kita dengan BLKK agro industri ini, paling tidak bisa merekrut tenaga-tenaga yang bagus dan kuat untuk meningkatkan perekonomian,” ungkap Giri Prasta. Untuk pengembangan lebih lanjut, pihaknya bahkan mengaku telah menyiapkan rancangan kerjasama antara Yayasan Sapta Taksu Bang sebagai pengelola BLKK Agrowisata tersebut dengan Kabupaten Badung yang dipimpinnya. “Saya di Badung, kami siap melakukan MoU atau kerjasama. Kalau di Bangli sudah siap, misalnya jeruk atau yang lain. Begitu juga orange jusnya, kita akan lakukan kerjasama dengan yayasan ini, sehingga hasil dari produksi disini kita berikan ke hotel-hotel termasuk restoran. Intinya, kita harus punya prinsip menggunakan dan mengkonsumsi produk lokal. Kalau memang sudah ada potensi Bali, maka wajib dipergunakan. Itulah konsep kita, menjadikan tuan di rumah sendiri,” tegas Giri Prasta. Dengan pola tersebut, pihaknya berkeyakinan potensi yang ada di Bangli ini akan bisa dikembangkan lebih baik. Terlebih, selama ini komoditas jeruk dan kopi Kintamani telah mendapat pengakuan kualitasnya terbaik di Bali. Pada kesempatan itu, Giri Prasta juga menyerahkan bantuan operasional sebesar Rp 10 juta kepada Ketua MGPSSR Kabupaten Bangli, I Ketut Kayana. ard/red
Komentar