Penangkapan Jaringan Terorisme NII Demi Wujudkan Ramadhan Aman
Selasa, 12 April 2022
15:15 WITA
Nasional
1631 Pengunjung
pasukan densus 88 saat beroperasi menangkap jaringan teroris di Indonesia, google/ist/red
Opini, suaradewata.com - Densus 88 kembali menangkap sejumlah orang terkait jaringan Negara Islam Indonesia (NII). Masyarakat mengapresiasi penangkapan ini sebagai upaya mewujudkan Ramadhan aman dari aksi teror.
Densus 88 Antiteror Polri terus mengupayakan situasi keamanan yang kondusif di bulan Ramadhan, terlebih dari aksi terorisme. Belakangan, Densus 88 berhasil melakukan penangkapan terhadap 5 tersangka dugaan terorisme di Tangerang Selatan. Dalam keterangan persnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan penangkapan tersebut adalah hasil pengembangan dari wilayah Sumatera Barat.
Diungkapkan pula bahwa ternyata kelima tersangka yang telah ditangkap oleh Densus 88 tersebut adalah mereka yang tergabung dalam jaringan teroris Negara Islam Indonesia (NII). Para tersangka yang berhasil ditangkap pada tanggal 3 April 2022 ini masih dalam tahap penelusuran dan pendalaman oleh penyidik mengenai identitas mereka serta bagaimana peran dan keterlibatan mereka dalam organisasi itu.
Perlu diketahui bahwa sebagaimana pengembangan kasus terorisme di Sumatera Barat seperti yang sempat disinggung, yang mana ketika Densus 88 berhasil melakukan penangkapan pada 16 orang tersangka di tanggal 25 Maret 2022. Seluruh tersangka terorisme yang ditangkap juga masih memiliki afiliasi dengan kelompok NII tersebut, yang mana dugaan sementara bahwa mereka sangat ingin sekali untuk menggulingkan pemerintahan RI yang sah pada saat ini.
Kelompok jaringan organisasi teroris NII di Sumatera Barat ini juga masih terus menjalin kontak atau terhubung dengan kelompok NII di berbagai wilayah lainnya seperti Jakarta, Jawa Barat hingga Bali. Bahkan ironisnya adalah mereka juga tidak segan untuk melakukan perekrutan secara masif meskipun pada anggota kelompok yang masih di bawah umur.
Tidak hanya semata ingin menggulingkan Pemerintahan RI yang sah pada saat ini, namun dikatakan oleh Kombes Pol Aswin Siregar selaku Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri bahwa kelompok teroris NII ini juga memiliki keinginan untuk mengubah Pancasila. Mereka akan mengubahnya menjadi ideologi berdasarkan Syariat Islam yang mereka anggap secara kaffah serta rajin untuk melakukan kegiatan latihan ala militer demi persiapan tujuan mereka.
Tentu sebenarnya seluruh pihak pasti akan berharap bahwa berjalannya bulan suci Ramadhan tahun 2022 ini kita bisa menjalaninya dengan jauh lebih khidmat dan kondusif tanpa terjadinya huru-hara di negara ini. Namun dengan eksistensi para kelompok jaringan teroris tersebut membuat masyarakat tidak bisa menjalani ibadah dengan lebih khidmat. Untungnya kita memiliki aparat keamanan yang akan selalu sigap dan terus melakukan berbagai macam upaya preventif supaya para teroris tersebut tidak sampai melakukan aksinya.
Kinerja yang telah dilakukan oleh Densus 88 di tahun 2022 ini memang sangatlah baik dan bahkan secara capaian angka penangkapan pun bisa dikatakan telah meningkat. Sampai dengan memasuki awal bulan keempat ini saja, diketahui bahwa mereka sudah berhasil melakukan berbagai jenis penangkapan tersangka kelompok jaringan teroris. Jika kita telisik angkanya, bahkan dari tahun ke tahun kinerja Densus 88 terus mengalami peningkatan.
Pada tahun 2020 silam, mereka berhasil melakukan upaya pencegahan aksi terorisme dengan menangkap 232 orang, kemudian pada tahun 2021 kemarin mereka berhasil melampaui jumlah tersebut dengan melakukan penangkapan sebanyak 370 orang. Tentu akan sangat mengerikan apabila negara tidak memiliki aparat keamanan yang begitu sigap seperti sekarang ini. Bukan hanya sekedar para teroris itu akan berpotensi untuk merusak bangunan saja, namun tentu akan terjadi korban luka bahkan hingga korban jiwa jika melakukan aksinya.
Masyarakat mendukung penangkapan teroris yang saat ini gencar dilaksanakan aparat keamanan. Dengan adanya upaya pencegahan tersebut, aksi teror diharapkan dapat dicegah dan masyarakat dapat beribadah dengan tenang.
Ghiffari Ramadhanu, Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute
Komentar