Nyoman Parta Sosialisasi 4 Pilar MPR RI, Cintai NKRI dengan Merawat Lingkungan
Senin, 04 April 2022
17:05 WITA
Gianyar
2096 Pengunjung
Nyoman Parta melakukan sosialisasi 4 Pilar MPR RI di SMA Negeri I Sukawati, Gianyar, Senin (4/4/2022). Foto : gus/sd
Gianyar, suaradewata.com - Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Dapil Bali, I Nyoman Parta mengajak generasi muda milenial khususnya siswa SMA Negei I Sukawati untuk turut serta merawat lingkungan. Menurut politisi yang juga penggiat lingkungan asal Banjar Wangbung, Desa Guwang, Kecamatan Sukawati ini merawat lingkungan sebagai wujud Cinta Tanah Air. "Cara mencintai NKRI yang paling sederhana adalah dengan merawat lingkungan. Tanah jangan dicemari dengan limbah, begitu juga air," jelas Parta saat sosialisasi empat pilar MPR RI (Pancasila, UUD RI, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) di GOR SMAN 1 Sukawati, Senin (4/4) pagi.
Parta sendiri telah sejak lama berkecimpung dalam aksi penyelamatan lingkungan. "Saya terus berkegiatan, ajak setiap orang melakukan aksi. Tidak perlu menunggu, karena kita butuh oksigen, butuh sanitasi yang baik," terangnya. Dijelaskannya, sumber oksigen terbesar adalah dari laut dengan Fitoplankton yang mampu menghasilkan sekitar 50-85 persen oksigen di bumi per tahun, sedangkan tumbuhan (pohon) hanya menghasilkan sekitar 20 persen saja.
Fitoplankton mendapatkan energi melalui proses fotosintesis dengan menyerap karbondioksida di atmosfer dan mengubahnya menjadi oksigen. Karena itu, fitoplankton harus berada di permukaan lautan atau kumpulan air supaya mendapatkan cahaya matahari. Alasan fitoplankton bisa menghasilkan oksigen banyak karena luas lautan. Hanya saja, fitoplanton ini rentan dengan limbah. Yang berdampak pada kualitas oksigen yang dihasilkan. "Siapa sumber limbah yang sampai ke laut? Ya rumah tangga. Oleh karena itu kita lakukan berbagai upaya," jelasnya. Lewat Komunitas Preventing Plastic to Ocean yang digandrungi anak-anak usia sekolah berusaha mengedukasi masyarakat agar sampah yang didarat tidak hanyut ke laut. Sering kali, Nyoman Parta juga menginisiasi aksi pemungutan sampah plastik di pinggir pantai. "Kita juga melakukan perawatan dengan ECO enzym," imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Nyoman Parta juga membeberkan kontribusi Jumantik Cilik yang dicetuskan sejak Tahun 2007 silam. Nyoman Parta mengklaim selama 8 tahun terakhir, tidak ada muncul lagi kasus Demam Berdarah di lingkungan Banjarnya.
"Sebelum ada Jumantik Cilik ini, banyak warga Banjar Wangbung terserang DB. Termasuk saya trombosit sampai 5 HB, dunia sudah muter-muter rasanya," terangnya.
Kemudian ia pun berinisiatif membentuk kader jumatik, yang terdiri dari anak-anak SD di Guwang. Tugasnya memantau jentik dan sumber jentik di rumah tangga warga. "Dari mulai gentong, ban bekas, dan genjo tidak luput dari pantauan," ujar anggota DPR RI ini.
Bila menemukan jentik di gentong, tempat penampungan air atau tempat lainnya yang berpotensi menjadi sarang jentik. Kader tersebut langsung memberi tahukan agar di kuras atau dituangkan bubuk abate. "Langsung mereka sampaikan karena sudah dibekali ilmunya. Mereka sudah mandiri, tanpa saya mereka tetap jalan," terangnya.
Lebih lanjut kader Jumantik ini bergerak setiap minggu. Mereka selain memantau jentik juga rutin membersihkan saluran irigasi dan selokan dari sampah plastik. "Kegiatanya setiap Minggu bersih sampah plastik, setiap bulan pemantauan jentik. Setelah kegiatan saya ajak makan nasi bungkus," terang Parta.
Berbekal senter mereka berkeliling dari satu rumah warga ke rumah warga lainnya. Hasilnya, kata Parta, warga Wangbung hampir 8 tahun terakhir tidak ada yang terserang DB. "Kita tidak lagi rebutan fogging. Tidak lagi mengata-ngatai pemerintah karena tidak adanya fogging," terangnya.
Selain mencintai tanah air, Parta juga mengajak generasi muda memahami sejarah perjuangan bangsa. Benar mengartikan Bhineka Tunggal Ika dan mengimplementasikan nilai Pancasila "Keanekaragaman, kalau salah mengartikan bisa saling benturan. Saya kira, pemahaman siswa Suksma sudah baik. Saya optimis kedepan generasi muda semakin paham tentang Pancasila, makin mengaktualisasikan dalam kehidupan keseharian. Mereka juga sadar mengantisipasi isu radikalisme," jelasnya. gus/ari
Komentar