PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Mengenalkan Teknologi Pengemasan Kuliner Bagi UMKM di Bali

Jumat, 25 Maret 2022

19:05 WITA

Gianyar

1770 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Menteri Sandiaga Uno memberikan apresiasi kepada Direktur Okwi Food Indonesia, Kamis (24/3/22). Foto : Agus Arimbawa/istimewa

Gianyar, suaradewata.com– Alokasi anggaran belanja pemerintah terhadap UMKM semakin tampak nyata dalam realisasinya. Hal ini memicu banyaknya sejumlah kementerian untuk ikut andil dalam menaikkan kelas UMKM baik di tingkat provinsi maupun nasional. Oleh karena itu hari ke-3 Business Matching dan Showcase Produk Koperasi dan UMKM di Nusa Dua, Bali, yang diselenggarakan oleh Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia (Kemenkop), semakin tampak meriah.

Museum Rekor Indonesia (Muri) mencatat bahwa acara ini menjadi wahana transaksi terbesar belanja produk dalam negeri. Pasalnya komitmen belanja dalam negeri mencapai Rp 214,1 triliun hanya dalam waktu tiga hari saja. Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dalam rangkaian Business Matching sempat mengatakan, “Ini terbesar sepanjang sejarah. Luar biasa pencapaian ini”.

Di area showcase, Menteri Teten Masduki turut memberi dukungan penuh pada CEO Okwi Food Indonesia Ahmad Dwiyanto agar teknologi pengalengan makanan bisa segera direalisasikan “Teknologi ini sangat dibutuhkan terutama untuk teknologi (pengemasan) makanan dan sehingga nanti kita dengan teknologi ini kuliner kita bisa mengarah ke industrialisasi“, jelasnya.

Dokumentasi : Menteri Teten Masduki memberikan dukungan langsung kepada CEO Okwi Food Indonesia

Teknologi pengemasan makanan tampak cukup menarik karena mampu menjadi trigger bagi UMKM lain yang bergerak di bidang pengolahan makanan. Menjelang penutupan acara, Menteri Parekraf Sandiaga Uno pun sempat menyambangi stand Okwi Food. Direktur Okwi Food Okta Y. Kusuma menyampaikan mengenai vitalnya penggunaan teknologi pengemasan makanan yang dapat dimanfaatkan oleh UMKM.

Di hari penutupan ini sejumlah jajaran pemerintah daerah Bali turut berkunjung. Sebagai tuan rumah, mereka tampak antusias dengan teknologi pengalengan untuk kuliner di Bali. I Gede Susila selaku Sekda Tabanan memastikan bahwa teknologi yang ditawarkan oleh PT. Okwi Food perlu untuk segera direalisasikan sebagai rumah kemas bersama. Hal ini disepakati oleh perwakilan lain dari Bali yang hadir dalam acara ini, di antaranya adalah Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kab. Badung, Kepala Disperinaker Kab. Badung Sekda Kab. Gianyar, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kab. Tabanan, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Tabanan, Kepala Disperindag Kab. Tabanan, dan masih banyak lagi.

Dokumentasi : Sekda Tabanan I Gede Susila dan Sekda Gianyar I Made Gede Wisnu Wijaya menyantap makanan bersama CEO Okwi Food Indonesia

CEO Okwi Food Indonesia menegaskan mengenai komitmennya membantu UMKM khususnya yang bergerak di bidang kuliner untuk memfasilitasi segala keluhan UMKM di tingkat daerah. Ia berharap Pemda di setiap daerah terbuka untuk konsultasi dengan Okwi Food. ”Kalau pemda mau konsultasi, itu gratis gak dipungut biaya. Kami ini kan melakukan factory sharing dengan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), seharusnya apa yang kami lakukan bisa diadaptasi oleh seluruh Pemda di Indonesia”, jelas Dwiyanto. Ia menambahkan bahwa hal ini perlu diimplementasikan ke daerah-daerah. Jika selama ini Pemda punya program UMKM, tentu arahannya baru sampai di tahap sosialisasi dan pendampingan pengolahan makanan. Jika dibarengi dengan factory sharing UMKM jelas akan merasakan manfaatnya. Mulai dari kemasannya, desain label, foto video produk hingga penjualan jadi lebih jelas. ”UMKM gak bisa kalau hanya sosialisasi, pelatihan terus lho. Sudah saatnya ada actionnya sampai ke penjualan juga, jadi yang namanya program itu dari hulu hingga ke hilir ya harus didampingi oleh Pemda kalau ingin UMKMnya naik kelas”, tambahnya.

Provinsi Bali memiliki sektor kuliner yang cukup luas selain daripada pariwisata. Kunjungan dari perwakilan pemerintah daerah dapat menjadi titik poin untuk mengajak UMKM untuk naik kelas. Selanjutnya ada harapan bahwa kuliner dari Bali bisa didistribusikan ke skala nasional maupun internasional.rls/gus/nop


Komentar

Berita Terbaru

\