Kocok 17 Pejabat Eselon II, Bupati Gede Dana Tegaskan Tidak Ada Jabatan yang Nyaman
Selasa, 21 September 2021
18:25 WITA
Karangasem
1547 Pengunjung

Bupati Karangasem, I Gede Dana, saat melantik pejabat esselon II di lingkungan Pemkab Karangasem
Karangasem, suaradewata.com - Dalam upaya meningkatkan kinerja sekaligus penyegaran, Bupati Karangasem, Gede Dana merotasi 17 Pejabat Eselon II yang disinkronkan dengan Mutasi Kepala Sekolah, Guru dan Pengawas, Selasa (21/9/2021), bertempat di Wantilan Kantor Bupati dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Mengawali sambutannya, Bupati Gede Dana mengajak para pejabat dan ASN untuk memaknai filsafat sepasang sepatu yang tidak persis sama namun serasi. Sepasang sepatu tersebut saat berjalan tidak pernah kompak tapi tujuannya sama, sederajat tidak ada yang merasa lebih tinggi atau lebih rendah dan juga tidak pernah saling tendang, dengan melangkah pasti karena haknya dibelakang, bila haknya ditaruh didepan pasti akan terjerumus.
Dikatakannya, menunda mutasi dan pengisian jabatan selain karna fokus pada penanganan Covid-19 untuk keselamatan masyarakat juga merupakan salah satu strategi untuk menilai kinerja ASN, namun ditemukan beberapa pejabat yang tidak optimal dan terkesan menghindar dari tusi, "Hal ini disebabkan adanya keraguan dalam dirinya untuk bertindak dan beranggapan toh akhirnya akan dimutasi, sikap ini sangatlah keliru dan tidak sesuai dengan kode etik, komitmen dan tanggung jawab ASN," tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Gede Dana juga mengingatkan bahwa jabatan bukanlah hak melainkan kepercayaan yang harus dipertanggung jawabkan,”Dengan berpegang pada tiga hal penting yaitu rendah hati, loyalitas dan lapang dada menjadi hal wajib yang perlu diperhatikan dalam melakukan pelayanan publik,” sebutnya.
Selain itu Bupati asal Desa Datah tersebut juga mengatakan bahwa Diam jauh lebih elegan daripada sibuk menghakimi dan mengumbar kesalahan orang lain kemudian lupa untuk bercermin. "Melukis diri kita sendiri tanpa bantuan cermin akan sulit sekali, dalam artian segala sesuatu perlu bantuan dari orang lain, entah itu staf maupun stake holder, oleh karna itu filsafat asta brata sangat baik untuk dijadikan pedoman dalam memimpin," ungkapnya.
Lanjut kata dia, proses penilaian akan dilakukan dalam rentang 6 bulan sejak pelantikan, maka dari itu pihaknya menekankan agar para pejabat dan ASN untuk bekerja dengan profesional, menjunjung tinggi kedisiplinan, dan tidak berbuat suatu pekerjaan yang menyalahi aturan. “Bekerjalah sesuai dengan kewenangan saudara, tidak memutuskan masalah yang bukan kewenangannya dan pergunakan fasilitas sesuai dengan pangkat dan jabatan,” tandasnya.
Sebagai seorang pendidik Gede Dana juga berpesan kepada Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas untuk tidak ragu dengan kepemimpinannya, "Saya paham dengan kondisi sekolah dan berat ringannya tugas seorang pengajar, mutasi ini untuk penyegaran dan pemerataan, kalaupun terjadi pergeseran masih dalam lingkup desa dalam satu kecamatan, teruslah mengajar dengan baik dan berinovasi,” lugasnya.
Diakhir sambutannya Bupati Gede Dana mengajak seluruh undangan yang telah dilantik agar memahami arah kebijakan Bupati dan Wakil Bupati Karangasem sesuai dengan visi dan misi, "Mari bersama-sama menyingsingkan lengan baju, menyatukan gerak dan langkah untuk melaksanakan dan mengawal pembangunan menuju Karangasem Era Baru yang Prakerti-Nadi dengan pelayanan yang fokus, tulus dan lurus,” tutupnya. rls/nov/red
Komentar