PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

2021 Bali Krisis Listrik, Nyoman Parta Minta PLN Seriusi Energi Baru

Kamis, 15 Oktober 2020

16:20 WITA

Denpasar

2449 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

istimewa

Denpasar, suaradewata.com -  Bali sebagai daerah pariwisata sangat tergantung dengan listrik. Namun jika tidak ada pasokan listrik dari pulau Jawa maka pada 2021 nanti Bali terancam mengalami krisis listrik. Disisi lain rencana  proyek jaringan transmisi 500 kV Jawa Bali Connection baru akan rampung 2024. Untuk itu sebagai solusi jangka pendek PLN diminta memantapkan rencana Energi Baru Terbarukan untuk mengatasi situasi itu. Hal itu terungkap dalam kunjungan reses Komisi VI  DPR RI yang diterima Direksi PLN Sulkifi dan jajaran di  Kuta, Bali, Kamis, (15/10/2020).

Salah satu anggota Komisi VI DPR RI, I Nyoman Parta, SH menegaskan ini warning untuk masyarakat Bali, karena Bali terancam krisis listrik pada 2021 nanti. Hal ini akan terjadi jika tidak ada pasokan listrik tambahan untuk Bali. “Cadangan listrik di Bali pada tahun 2021 sudah tidak ideal karena berada di bawah 30 persen yaitu sekitar 28 persen,” ucapnya.

Lalu bagaimana dengan proyek tranmisi Jawa Bali Connection..? proyek tersebut menurut anggota fraksi PDI Perjuangan asal Bali ini, proyek itu baru akan rampung pada 2024 mendatang. Memang kata dia proyek jaringan transmisi 500 kV Jawa Bali Connection akan membawa listrik 1.600 MW dari Jawa untuk memperkuat pasokan listrik di Bali. Namun proyek itu baru rampung pada tahun 2024 mendatang. “Proyek itu baru akan dilelang tahun 2021 artinya proyeknya baru dilelang saat Bali sudah alami krisis listrik dan selesainya tahun 2024, Ok lah, ini solusi jangka panjang, namun harus ada solusi jangka pendek atau terobosan agar Bali selamat dari krisis listrik,” jelasnya.

Tentu pihaknya tidak ingin menunggu proyek tranmisi Jawa Bali Connection selesai Bali mengalami krisis listrik, karena itu akan sangat berpengaruh pada kondisi Bali terlebih Bali sebagai daerah pariwisata. Untuk itu pihaknya meminta solusi jangka pendek yang dapat diupayakan oleh PLN dalam rangka mengatasi ancaman krisis listrik tahun 2021 itu.

Begitu juga ketergantungan Bali akan pasokan listrik dari pulau jawa akan menjadi  masalah terulang jika di Jawa Timur perkembangan indrustri pariwisata maju pesat. Secara otomatis kebutuhan listrik di Banyuwangi dan sekitarnnya akan makin tinggi. Menurutnya tidak ada pilihan lain selain PLN memantapkan rencana Energi Baru Terbarukan dalam mengatasi ancaman krisis listrik tersebut. “Walaupun volumennya kecil, Bali juga memiliki potensi energi surya, energi panas bumi,  energi bayu. Energi ini sangat ramah lingkungan, kita tidak boleh terus menerus bergantung enegi fosil  pada PLTU Batubara, jadi kita harus melakukan sesuatu, kalau tidak kita akan benar-benar berada dalam krisis listrik,” ungkap politisi asal Desa Guang, Gianyar ini.

Sementara pihak PLN menanggapi kekawatiran Komisi VI DPR RI itu seperti disampaikan Adi Prayitno UID Regional Bali berjanji akan mempercepat realisasi transmisi Jawa Bali 500KV, karena PLN juga berkepentingan dalam upaya mempercepat realisasi kendaraan listrik di pulau dewata. rls/red


Komentar

Berita Terbaru

\