PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Antrian Beli Tiket Membludak, Bali United Café Hancur

Kamis, 19 Desember 2019

18:00 WITA

Gianyar

4472 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Gianyar, suaradewata.com – Menjelang pertandingan terakhir Bali United sedikit ternoda dengan urusan tiket. Ribuan pendukung Bali United yang begitu antusias menanti laga pamungkas sekaligus penyerahaan juara Liga ini, justru dikecewakan dengan pendistribusian tiket.

Seperti yang diinfokan dalam akun resmi Bali United lewat media sosial, tiket offline atau konvensional hanya dijual di Bali United Cafe pada Kamis 19 Desember mulai pukul 12.00 wita hingga habis, dengan syarat belanja minimal Rp 20.000 per-struk diperbolehkan membeli 2 tiket. Hal itu dikhususkan untuk pembelian tiket di tribun timur, utara, selatan dan sayap utara namun hanya berjumlah 2000 tiket. Dan yang membuat supporter heran, tiket itu tidak dijual di loket maupun Bali United Store.

Mendengar info tersebut, sontak saja ribuan suporter langsung menyerbu Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, terutama di sudut cafe. Antrian berjubel, bahkan karena berdesak-desakan pintu kaca di depan cafe sampai hancur hingga melukai beberapa supporter dan harus dilarikan ke rumah sakit. Selain itu, meja di depan kasir cafe, hancur karena konsentrasi massa yang begitu banyak. Seorang supporter bernama Made Purna, yang mengantri dari pagi mengaku kecewa dengan manajemen dengan masalah tiket ini.

"Saya sampai menyerah, saking lamanya mengantri. Saya ke sini bertiga dengan teman. Ya mau bagaimana lagi, situasi sudah tidak memungkinkan. Yang saya heran, apa guna loket sekarang?," Keluh pemuda dari Sesetan, Denpasar Selata, Kamis (19/12).

Nada sumbang pun mulai ditujukan kepada manajemen. Bagi mereka, manajemen terlalu berani hanya menjual tiket offline di Bali United Cafe dan tidak memprediksi bagaimana konsentrasi massa yang pasti datang membeludak. Bahkan dengan embel-embel wajib berbelanja di cafe dengan harga yang ditentukan. Harusnya, pendistribusiannya dipecah ke outlet-outlet di beberapa titik sentral tertentu di Bali.

Berbeda dengan pengakuan salah satu suporter ini, Kadek Sandi. Nasibnya sedikit lebih beruntung dan tak harus mengantre, karena sudah mendapatkan tiket sebanyak 2 buah melalui situs online. "Saya sejak seminggu lalu terus buka aplikasi jual tiket online, ketika pertandingan Bali United lawan Arema. Saya tetap on melihat aplikasi, jaga-jaga penjualan tiket dibuka. Ternyata benar dibuka dan saya langsung pesan. Sempat gagal beberapa kali, akhirnya bisa beli dua tiket dengan menggunakan metode pembayaran internet banking. Tapi, mau pesan lagi pakai akun saudara saya, ternyata sudah langsung sold out," bebernya.

Sementara itu, dari pengelola Stadion Kapten Dipta perwakilan manajemen Bali United, Budi Lesmana memohon maaf atas kejadian yang terjadi. Dengan adanya kerusakan café dan membludaknya supporter yang ingin membeli tiket, bisa mengambil hikmah kedepannya. “Kami turun prihatin sampai ada teman-teman yang terluka, mudah-mudahan tidak serius,” ujar Budi Lesmana saat ditemui awak media.

Ia mengaku sedang mengecek seberapa kerusakan yang terjadi di Café Bali United, untuk bisa segera diperbaiki mengingat pertandingan terakhir Bali United tinggal 3 hari lagi. “Lagi di cek apa saja yang rusak, supaya bisa langsung diperbaiki dan bisa normal kembali pada tanggal 22 Desember,” jelasnya. Budi juga mengaku masih mengecek jumlah kerugian akibat kerusakan tersebut dan juga akan menanggung biaya pengobatan korban terluka.

Sedangkan, Kapolres Gianyar AKBP Priyanto Priyo Hutomo saat dikonfirmasi terkait kejadian di Bali United Café mengatakan, sebenarnya pihak Bali United dan Kepolisian sedang rapat koordinasi masalah pengamanan untuk laga Bali United vs Madura FC hari Minggu (22/12). “Mungkin pihak Bali United tidak menyangka akan membludak supporter yang ingin membeli tiket,” ucap Kapolres Gianyar.

Untuk pengamanan pembelian tiket, Kapolres mengatakan manajemen Bali United tidak pernah meminta. Hanya pengamanan saat pertandingan saja. Tetapi dengan adanya kejadian tersebut, mau tidak mau pihak kepolisian mulai hari ini (Kamis,19/12) melakukan pengamanan di Stadion. “Saya sudah perintahkan Kabag Ops menurunkan pasukan untuk disebar di gate-gate penjualan tiket, tidak boleh ada lagi penjualan di Café,” tegasnya. gus/ar


Komentar

Berita Terbaru

\