PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Toleransi Tinggi, Kapolres Jamin Keamanan Warga Papua di Gianyar

Selasa, 10 September 2019

00:00 WITA

Gianyar

2791 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

istimewa

Gianyar, suaradewata.com – Kapolres Gianyar AKBP Priyanto Priyo Hutomo menjamin keamanan dan toleransi warga Papua yang tinggal di wilayah hukum Kabupaten Gianyar. Hal tersebut diungkapkannya, ditengah ramainya masalah kerusuhan di Papua belakangan ini.

Kapolres Gianyar AKBP Priyanto Priyo Hutomo saat didampingi Kasubbag Humas Polres Gianyar IPTU I Ketut Suarnatha mengatakan, warga Papua yang tinggal di wilayah Gianyar tidak usah takut dengan keamanan dirinya. Terutama warga Papua yang masih duduk di bangku sekolah. “Karena toleransi antar warga di Kabupaten Gianyar selama ini sangat tinggi, tidak pernah terjadi konfrontasi SARA antar warga,” ungkap Kapolres Gianyar, Selasa (10/9/2019).

Lebih lanjut dijelaskannya, untuk memastikan keamanan warga Papua yang ada di wilayah Gianyar, pihaknya sudah sering turun ke komunitas warga Papua maupun ke sekolah – sekolah untuk memantau dan meyakinkan keamananan warga Papua. “Bhabinkamtibmas dikerahkan untuk menjalin komunikasi dengan warga Papua yang ada di masing – masing desa tempatnya bertugas,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala SMA N 1 Sukawati Drs I Gusti Made Puja Armaya mengatakan, saat ini di SMA N 1 Sukawati berjalan program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM). Bahkan program ini telah berjalan sejak tahun 2012 lalu. "Ini merupakan program pemerintah pusat, jadi setiap tahun ada 500 pelajar Papua yang diberikan pendidikan di enam provinsi. Nah untuk di Bali khusunya Kabupaten Gianyar dipilihlah SMA N 1 Sukawati," katanya.

Ditambahkannya, setiap tahun ada 3 hingga 4 pelajar asal Papua dan Papua Barat, yang menempun pendidikan di sekolah yang disebut Suksma itu. Selama tujuh tahun menjalankan program ini, pihaknya sudah mendidik 21 pelajar asal Papua dan Papua Barat. “Kalau tahun ini ada 7 pelajar asal Papua yang masih belajar di Suksma, terdiri dari kelas X sebanyak 3 orang, kelas XI sebanyak 3 orang dan Kelas XII hanya da 1 orang pelajar asal Papua dan Papua Barat,” tambahnya.

Diakui rata-rata anak didik asal Papua dan Papua Barat ini memiliki semangat belajar yang tinggi. Bahkan untuk angkatan pertama yang bersekolah di Suksma sudah ada yang lulus IPDN dan Kedokteran. “Saya selalu sampaikan kepada anak anak ini, bahwa mereka kemari untuk belajar, harus memanfaatkan waktu dengan baik,” katanya.


Komentar

Berita Terbaru

\