PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Untuk Melihat Sejarah, Areal TMP Curastana Bakal Diperluas

Rabu, 14 Agustus 2019

00:00 WITA

Buleleng

2107 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Buleleng, suaradewata.com - Pemkab Buleleng menggelar tatap muka dengan para Veteran di Buleleng, pada Rabu (14/8) di Lobi Athiti Wisma Kantor Bupati Buleleng, serangkaian dengan memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-74. Bahkan dalam tatap muka ini, Pemkab Buleleng berencana akan memperluas Taman Makam Pahlawan (TMP) Curastana Singaraja.

Hal itu diungkapkan langsung Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana. Perluasan TMP Curastana Singaraja ini dilakukan dengan akan memindahkan Gedung Wanita Laksmi Graha. Bahkan ini direncanakan melihat kemampuan anggaran yang ada.

Gedung Wanita Laksmi Graha Singaraja direncanakan digeser ke kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Buleleng. Artinya, Gedung Wanita akan dibangun di lahan Kantor Satpol PP saat ini. Sedangkan yang lama akan dijadikan taman untuk mempercantik TMP Curastana.

"Kami bangun di areal kantor Satpol PP. Kami masih pikirkan dimana kantor Satpol PP selanjutnya. Mungkin bisa di rumah dinas pimpinan DPRD Buleleng, untuk dijadikan kantornya," kata Bupati Suradnyana.

Perluasan ini direncanakan agar nilai sejarah pada TMP bisa lebih terlihat. Saat ini, TMP Curastana hanya dilihat saat kegiatan renungan suci. Setelah diperluas, nantinya orang-orang bisa lebih leluasa untuk berziarah. "Orang kesana untuk melihat sejarah. Saat ini kami masih hitung anggarannya. Kalau bisa tahun depan," jelas Bupati Suradnyana.

Sementara Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Buleleng, Wayan Suwanda mengaku, tidak banyak yang diharapkan dari pemerintah dan generasi muda. Dirinya meminta jangan sampai generasi sekarang, melupakan sejarah. Dulu para pejuang menuntut kemerdekaan, namun setelah merdeka para pejuang menyerahkan kepada generasi penerus bangsa.

"Penerus bangsa ini yang harus mengisi kemerdekaan. Untuk kaum millenial, jangan sampai mereka tidak bisa membedakan antara zaman dulu dan zaman sekarang, jangan sampai mereka melupakan bagaimana beratnya perjuangan para pejuang untuk merebut kemerdekaan," ujar Suwanda yang sudah berusia 94 tahun ini.

Suwanda mengakui, di Buleleng terdapat 307 pejuang. Jumlah itu adalah hasil pencatatan dari tahun 1945 sampai  dengan 1949. Jika memungkinkan, akan dibuatkan catatan lengkap mengenai para pejuang. "Umpamanya ada pejuang gugur, tahun berapa, kenapa bisa gugur dan gugurnya dimana. Ini hanya sebagai catatan agar para penerus mengenang jasa pejuang. Dari catatan kami ada 19 pertempuran di Buleleng," tandas Suwanda. rik/ari


Komentar

Berita Terbaru

\