Ida Bagus Pada Kusuma Soroti Karena Tidak Antisipasi Pohon Roboh
Minggu, 27 Januari 2019
00:00 WITA
Denpasar
2960 Pengunjung
istimewa
Denpasar, suaradewata.com - Komisi III DPRD Bali (yang membidangi lingkungan ) soroti kinerja pemerintah yang dinilai lamban dalam menangani pemeliharaan dan astisipasi pohon roboh di musim hujan. Akibatnya, terjadi petaka pohon tumbang yang makan korban jiwa, korban terluka, dan hancurkan kendaraan sebagai mana peristiwa di Kota.
Anggota Komisi III DPRD Bali dari Fraksi Golkar, Ida Bagus Pada Kusuma, mengingatkan musim hujan di sertai angin kencang terjadi secara periodic, Desember sampai Januari. Kalau berdasarkan putaran kalender Bali, musim angin kencang ini terjadi pada Sasih Kawulu (Bulan Kedelapan). Tapi, kami melihat antisipasi dari pemerintah tidak ada.
Menurut Pada Kusuma, pohon perindang jalan dikawasan Civic Centre seputar Niti Mandala Denpasar harusnya sudah dipangkas sejak awal. Namun, karena tidak dipangkas, terjadilah petaka pohon tumbang yang menimbulkan kerusakan, bahkan makan korban nyawa.
Jadi, ini murni memang terlambat antisipasi Pemerintah. Kami mengingatkan Kinerja Pemerintah. Ini kan musiman dan setiap tahun jadi pengalaman.
Pada Kusuma menegaskan, penebangan bisa dilakukan lebih awal. Pemeliharaan pohon-pohon perindang jalan bisa dilakukan maksimal sejak tiga bulan sebelumnya. Kalau anggaran untuk pemeliharaan pohon perindang ini saya yakin tersedia. Lain soal kalau anggarannya nol, bisa dimaklumi. Kami berharap Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) lebih intensif melakukan upaya cegah dini bencana alam ini.
Komisi III DPRD Bali, kata Pada Kusuma, tidak dalam posisi menghakimi, namun melaksanakan fungsi pengawasan. Kami tidak dalam posisi menghakimi Kinerja Eksekutif, tapi jalankan fungsi pengawasan, fungsi Kontrol. Kalau tidak diingatkan, tahun depan atau berikutnya malah terjadi lagi. Kesannya memang sepele, pemangkasan pohon, tapi kalau terlambat, dampaknya luar biasa.
Sementara itu, Plt Sekretaris BPBD Provinsi Bali, I Made Rentin, mengatakan pihaknya terkendala dengan pohon perindang jalan dikawasan Civic Center (Pusat Perkantoran). Pemprov Bali yang menjadi kewenangan Pemkot Denpasar. Untuk memangkas batangnya saja, kami harus memajukan izin.
Kendala lainnya, kata Made Rentin, adalah keterbatasan peralatan di BPBD Bali. Saat ini, BPBD Bali hanya memiliki 12 unit Senso (Gergaji Mesin). Ketika terjadi peristiwa pohon tumbang mencapai 21 titik di Kota Denpasar saja, seperti Kamis sore, BPBD Bali kewalahaan melakukan penanganan.
Besok(hari ini) kami melakukan pembelian senso dengan Swadaya, karena memang alatnya tidak ada. Sebab, belanja modal tahun 2019 memang tidak ada. Nanti dalam APBD perubahan 2019 kami akan ajukan.
Rentin mengatakan, untuk sementara BPBD Bali telah mengeluarkan himbauan kepada Kabupaten/Kota supaya pohon-pohon perindang jalan yang menjadi kewenangan mereka agar dilakukan pemangkasan. Himbauan itu sudah diterbitkan BPBD Bali, Jumat kemarin. Kami himbau BPBD Kabupaten/Kota se-Bali Koordinasi dengan Dinas Lingkungan hidup dan Dinas Pertamanan. Untuk melakukan pemangkasan pohon perindang.
Menurut Rentin beberapa Kabupaten sudah bergerak cepat, Jumat kemarin. Misalnya, BPBD Karangasem dan BPBD Tabanan sudah bertindak dan melakukan pemangkasan pohon yang rawan roboh dan menimbulkan bencana. Surat himbauan pemotongan pohon dalam kondisi segera. Bukan hanya pohon perindang jalan, tapi juga di Pusat Perkantoran. Himbauan ini juga kami tembuskan kepada Pak Gubernur Bali atas se-izin Sekda.
Petaka pohon roboh sebelumnya terjadi disejumlah kawasan Kota Denpasar akibat hujan disertai angin kencang, Kamis sore sekitar pukul 17.00 Wita. Dalam bencana ini, satu nyawa melayang dan satu korban luka akibat tertimpa pohon, selain hancurkan tujuh unit mobil.
Korban tewas tertimpa pohon roboh adalah Taufiqi Hudaya, 28. Pria asal Pasuruan, Jawa Timur yang diketahui bekerja disebuah distro kawasan Denpasar ini tewas tertimpa pohon kepuhh berdiameter 0,6 Meter dengan tinggi 20 Meter di Jalan Tukad Pakerisan Denpasar kawasan Banjar Kangin, Kelurahan Panjer, Kecamatan Denpasar Selatan.
Sedangkan korban luka tertimpa pohon adalah Komang Alit Astika,29, Asal Banjar Dinas Tanah Ampu,Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karangasem. Korban Komang Alit Astika tertimpa pohon perindang jalan saat melintas naik motor di Jalan Raya Puputan Niti Mandala Denpasar.
Secara keseluruhan, terdapat 21 titik petaka pohon tumbang di Denpasar sore itu. Selain merenggut satu nyawa dan satu korban terluka, petaka pohon roboh juga menyebabkan 7 unit mobil tertimpa hingga rusak. Pohon tumbang tersebar di Jalan Tjokorda Agung Tresna Niti Mandala Denpasar, Jalan Raya Puputan Niti Mandala Denpasar tepat dengan Plaza Renon, Jalan Raya Puputan Denpasar depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandhi, Jalan Gambuk Denpasar, Jalan Merpati Denpasar, Jalan Nusa Indah Denpasar, Jalan Kerta Pura Denpasar, Jalan Setia Budi Denpasar, Jalan kusuma Admaja Denpasar, Jalan Basuki Rahmat Denpasar, Jalan Sedap Malam II, Jalan Tukad Pakerisan Denpasar, Jalan Tukad Batanghari X Denpasar, Jalan Akasia Gang Buaji Denpasar, Jalan Tukad Badung 21B Denpasar, Jalan Tukad Balian Denpasar, Jalan Dewata Indah, dan Jalan Antasura Denpasar.
Khusus pohon tumbang di Jalan Tjokorda Agung Tresna Denpasar, menghancurkan dua unit mobil di areal parkir Kantor Dinas PU Bali. Petaka pohon roboh di Jalan Raya Puputan depan Monumen Bjra Sandhi juga menimpa dua unit mobil. Sedangkan tiga unit mobil lainnya masing-masing tertimpa pohon roboh di Jalan Sedap Malam II Denpasar, Jalan Gambuh Denpasar, dan Jalan Tukad Badung 21B Denpasar. rls/gus
Komentar