Untuk Sewa Konsultan Kaji Desa Wisata, Badung Anggarkan Rp.1,1 M
Senin, 01 April 2019
00:00 WITA
Badung
1843 Pengunjung
Badung, suaradewata.com- Dalam kondisi belum terlunasi hutang ratusan miliar rupiah dengan para rekanan dari sejumlah proyek di Badung. Serta melesetnya target APBD 2018, tetapi masih saja Kabupaten Terkaya di Bali ini jor joran dalam memberikan anggaran.
Kali ini, kabupaten yang dipimpin Nyoman Giri Prasta ini berencana akan menyewa jasa konsultan untuk mengkaji potensi wisata. Besaran dana yang dianggarkan ditafsir mencapai lebih dari Rp. 1 miliar.
"Jasa konsultansi perencanaan ini masih terjadi tahap lelang dengan anggaran 1,1 miliar lebih untuk sebelas desa wisata," papar Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung, I Made Badra, Senin (1/4).
Kata dia di berdasarkan Perbup Nomor 47 Tahun 2010 untuk Badung telah menetapkan 11 desa wisata, yakni, Desa Kerta, Desa Petang, Desa pangsan, Desa Belok Sidan, Desa Carangsari, DesaSangeh, Desa Bongkasa Pertiwi, Desa Baha, Desa Munggu, Desa Mengwi dan Desa Kapal.
"Dari 11 desa wisata itu, ditargetkan lima terbangun pada tahun 2019 ini. Saat inibmasih dalam kajian," imbuhnya.
Dalam menggali potensi desa wisata dan melakukan kajian, pihaknya melibatkan tim konsultan. Untuk mencari konsultan ini, pihaknya masih melakukan tahap lelang Jasa Konsultansi Perencanaan Penataan 11 (sebelas) Desa wisata di Kabupaten Badung.
Menurutnya, jasa konsultasi perencanaan ini akan memaparkan potensi, perwajahan, roh serta kondisi fisik dari masing-masing Desa Wisata. Sehingga semua desa wisata yang ada di Kabupaten Badung benar-benar di optimalkan. Pihak konsultan juga ditugaskan membuat masterplan serta Detail Engineering Disign (DED).
“Potensi 11 desa wisata itu kita gali semua, tapi yang dikembangkan sementara lima dulu. Ini sesuai arahan bapak Bupati,” kata Badra.
Seperti diketahui, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta telah menyetujui pengajuan anggaran sebesar Rp 133 miliar dari Dinas Pariwisata untuk menata lima Desa Wisata di Badung, yakni Desa Sangeh, Desa Pangsan, Desa Bongkasa Pertiwi, Desa Carangsari dan Desa Mengwi.mot/rls/nop
Komentar