Deket Dengan Suami Orang, Wanita ini Disiram Air Keras
Kamis, 21 Maret 2019
00:00 WITA
Denpasar
6628 Pengunjung
suaradewata.com
Denpasar, suaradewata.com - Isu soal "Pelakor" agaknya menghantui pikiran I Gusti Agung Diah Dwi Rahayu yang curiga suaminya ini selalu pulang pagi.
Ia pun mencoba menyelidiki tabiat suaminya yang penuh tato itu. Dalam dakwaan yang dibacakan Jaksa Made Ayu Mayasari,SH.MH menyebutkan kalau suami terdakwa setiap pulang pagi membawa motor Vario Tecno warna Abu-abu dengan helm ARC Bogo abu-abu.
"Terdakwa mencurigai suaminya punya wanita idaman lain," sebut Jaksa yang akrab disapa Maya dari Kejari Denpasar, ini.
Selanjutnya pada 8 Desember 2018 pukul 22.00 wita, wanita kelahiran 6 September 1994, ini menunggu di sebuah bengkel AC sebelah timur Toko Kembar Arta Jalan Kebo Iwa Padasambian Kaja, Denpasar Utara.
Dari tempat kosnya di Jalan Cokroaminoto 222, Ubung, wanita asal Angantaka Abiansemal ini berjalan kaki menuju loksi. Tepatnya sekitar pukul 22.00 Wita, Ia mendapati seorang wanita yang belakangan diketahui bernama Ni Luh Mita Martiyasari (27/korban) tiba dan parkir di depan toko Kembar Arta.
Terdakwa langsung emosi ketika melihat motor dan helm yang digunakan korban adalah yang sering dibawa suaminya, Kadek Agus Sandiawan (26). "Secara sepontan terdakwa mengambil cairan pada botol plastik yang ada di toko AC. Cairan itu langsung disiramkan kewajah korban," jelas Jaksa di persidangan ruang Tirta Pengadilan Negeri Denpasar, Rabu (21/3).
Akibatnya korban langsung teriak sambil menjerit mita tolong dan mengatakan "perih, aduh tolong perih," jelas Jaksa mengutip ucapan korban dalam dakwaan.
Akibat kejadian itu, korban mengalami cacat kebutaan pada bagian mata sebelah kiri. Hal itu dibuktikan dari hasil visum Et Repertum Nomor : YR.02.03/XIV.4.4.7/665/2018 tertanggal 12 Desember 2018 diperiksa oleh dr.Dudut Rustyadi SP.FM(K) SH, dokter RSUP Sanglah.
"Perbuatan terdakwa diancam dalam pasal 351 ayat (2) KUHP," urai Jaksa dihadapan Majelis Hakim Pimpinan Ketua Majelis Hakim, Koni Hartanto,SH.MH. mot/ari
Komentar