Sukseskan TMMD, Bupati Made Gianyar Ikut Ratakan Jalan
Jumat, 15 Februari 2019
00:00 WITA
Bangli
2351 Pengunjung
suaradewata.com
Bangli, suaradewata.com - Bupati Bangli I Made Gianyar, SH.,M.Hum.,M.Kn didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bangli Ir. I.B. Gde Giri Putra, MM dan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkungan Pemerintah Kabupaten Bangli, Jumat (15/3) turut terlibat dalam Karya Bhakti Pra Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-104 di Desa Peninjoan, Kecamatan Tembuku Bangli. Dalam kegiatan karya bhakti ini, Bupati Made Gianyar dan jajaran juga ikut melaksanakan perataan badan jalan dan membersihkan drainase. Turut hadir dalam Karya Bhakti Pra TMMD, Dandim 1626 Bangli Letkol. Cpn. Andy Pranoto, unsur TNI/Polri dan ASN dilingkungan Pemkab Bangli serta masyarakat setempat.
Bupati Made Gianyar pada kesempatan itu mengatakan, sebagai bupati yang lahir dari desa, ia memiliki komitmen membangun desa-desa di Bangli agar lebih maju. Oleh karenanya, saat pertama kali dilantik sebagai Bupati Bangli, ia membuat kebijakan membangun Bangli dari desa dan membangun desa dari keluarga, dengan berbagai program unggulan, seperti Gerbangdessigot, Gerbang Gita Santi, ADD yang besar dan hotmix masuk desa.
Ia juga menyampaikan rasa bangganya, karena program membangun Bangli dari desa yang sudah berjalan di Kabupaten Bangli sejak tahun 2011, diikuti oleh Presiden Joko Widodo melalui nawacitanya yang nomor tiga, yakni membangun Indonesia dari pinggiran dan membangun Indonesia dari desa.
Ia juga bercerita, dulu program hotmix masuk desa sempat diragukan oleh beberapa tokoh, apakah program ini bisa terlaksana. Ternyata sekarang tidak hanya jalan Kabupaten yang ada di desa yang sudah terhotmix, tetapi juga jalan kabupaten yang ada di banjar-banjar sudah terhotmix. "Dulu target saya hanya jalan kabupaten di desa dan jalan menuju kantor desa saja yang akan dihotmix. Astungkara ternyata sekarang jalan antar banjar juga sudah terhotmix. Saya jamin jalan desa dan kota di Kabupaten Bangli tidak ada perbedaan, semua sudah terhotmix," ujarnya.
Bupati Made Gianyar juga meminta masyarakat bisa membangun pola pikir jangan sering mengatakan tidak. Ia mengatakan, untuk kemajuan tidak boleh ada kata tidak. Semua harus bilang bisa, bisa dan bisa. Ia mencontohkan, kalau dari awal masyarakat bilang tidak bisa, pasti jalan karya bhakti TMMD ini tidak akan pernah ada. Karna masyarakat bilang bisa, maka jadilah jalan TMMD hasil kolaborasi TNI, pemerintah daerah dan masyarakat. Coba masyarkat kemarin bilang tidak, maka jalan ini (TMMD) tidak akan pernah ada. "Untuk kemajuan dan hal-hal yang baik, saya minta masyarakat hilangkan kata tidak bisa. Diajak ini tidak bisa, diajak itu tidak bisa. Mulai sekarang harus katakan bisa, bisa dan bisa. Kata tidak hanya untuk narkoba, kekerasan, terorisme dan korupsi," terangnya.
Ia juga mengatakan, konsep jalan yang dibangun melalui TMMD sekarang lebih lengkap. Karena setelah jalan dibangun, tidak berhenti sampai dipemasangan batu gladak saja, tetapi sampai dilapen. "Karena sudah terbiasa dengan jalan hotmix, saya yakin masyarakat tidak akan puas kalau jalan TMMD hanya sampai di pemasangan batu gladak. Oleh karenanya, di Kabupaten Bangli jalan TMMD dibangun sampai lapen," ucapnya.
Sementara Dandim 1626 Bangli Andy Pranoto pada kesempatan itu menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat yang sudah mengiklaskan tanahnya untuk dijadikan akses jalan TMMD. Ia mengatakan, setelah jadi nanti, jalan dengan panjang 1,5 kilimeter dan lebar 5 meter ini akan memberikan manfaat yang besar untuk kemajuan perekonomian masyarakat Desa Peninjoan. "Terima kasih saya sampaikan kepada masyarakat yang sudah merelakan tanahnya untuk akses jalan TMMD. Yakinlah jalan ini akan memberikan manfaat yang besar bagi perekonomian masyarakat disini" jelasnya.
Ia juga menambahkan, tujuan utama dari kegiatan TMMD bukan hanya menyasar terbangunya fisik jalan yang menghubungkan Banjar Tampuagan dengan Banjar Penarukan, tetapi bagaimana TNI bisa melestarikan semangat gotong royong kepada masyarakat sebagai warisan leluhur. Menurutnya gotong royong merupakan modal utama untuk bisa meningkatkan stabilitas di masing-masing wilayah. Karena alasan inilah TNI terus melakukan TMMD, karena sasaran kita tidak hanya pembangunan fisik, tetapi yang tidak kalah penting adalah bagaimana menanamkan dan melestarikan semangat gotong royong. "Kalau sasaranya hanya fisik, Bapak Bupati pasti bisa menyelesaikan pembangunan jalan ini, dengan menyerahkan ke pihak ketiga, pasti selesai. Tapi disana tidak ada nilai gotong royong seperti ini. Kita sama-sama bekerja, pemerintah bekerja, TNI bekerja dan masyarakat juga bekerja" ucapnya. ard/ari
Komentar