PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Rumah dan Motor Warga Metra Tengah Ludes Tersambar Petir

Minggu, 13 Januari 2019

00:00 WITA

Bangli

2571 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Bangli, suaradewata.com – Seisi rumah beserta dapur milik warga di banjar Metra Tengah, Yangapi, Tembuku, Bangli rata dengan tanah setelah terbakar akibat tersambar petir. Beruntung saat kejadian, pasangan suami istri I Nengah Sumadana (60 tahun) dengan I Gusti Ayu Made Srinten (54) yang menempati rumah tersebut sedang tidak dirumah, sehingga terhindar dari musibah tragis tersebut. Hanya saja, akibat kejadian itu, korban mengalami kerugian material mencapai puluhan juta rupiah. Sebab,  selain rumahnya yang terbakar. Sebuah sepeda motor dan sejumlah perhiasan emas serta uang tunai jutaan rupiah milik koran turut ludes.

Sesuai pantauan di lokasi kejadian, Minggu (13/01/2019) pagi, tampak rumah berukuran 4 x 5 meter dan dapur ukuran 2 x 3 meter milik keluarga Sumadana dan Gusti Ayu Srinten ini, benar-benar porak-poranda hingga rata dengan tanah. Pemilik rumah yang berprofesi sebagai kuli bangunan ini, terlihat begitu pasrah melihat kondisi rumahnya itu.

Selain rumahnya yang ludes, satu unit sepeda motor merk Vario beserta semua perabotan dan uang tunai Rp 2 juta dan sejumlah perhiasan emas milik korban hanya tingga puingnya saja. Diceritakan Sumadana, kronologis kejadian bermula saat hujan melanda wilayah setempat pada Sabtu (12/01/2019), sekitar pukul 14.00 wita. “Saat kejadian,  saya tidak ada dirumah. Istri saya juga sedang tedun ke Pura. Saya, saat itu sedang bekerja sebagai kuli bangunan di salah satu rumah warga,” ungkapnya.

Saat itulah, tiba-tiba terdengar suara gemuruh yang keras setelah ada sambaran petir. “Yang pertama kali tahu, istri saya sepulang dari tedun di Pura sekitar pukul 16.00 wita memberitahukan kondisi rumah saya sudah seperti ini,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.  Diduga petir tersebut pertama kali menyambar tiang bambu antena televisi, hingga hancur. Selanjutnya, karena sambaran tersebut diperkirakan menyebabkan televisinya meledak sehingga membakar habis seisi rumah dan dapurnya yang berdinding kalsibot.

Karena kejadian tersebut, bapak dua anak ini kini terpaksa mengungsi tidur ke rumah saudaranya. “Padahal rumah saya ini, baru saya tempati kurang dari dua bulan terakhir. Sekarang saya benar-benar tidak punya apa. Perabotan dan alat-alat pertukangan saya jga habis. Hanya pakaian yang saya pakai ini saja yang tertinggal ,” ungkapnya. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun kerugian material yang diderita korban ditaksir Rp 50 juta. Hingga saat ini, belum ada bantuan yang diterima keluarga korban. ard/ari


Komentar

Berita Terbaru

\