PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Globali Festival di Taman Nusa

Senin, 10 Desember 2018

00:00 WITA

Gianyar

2664 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Gianyar, suaradewata.com- Bali telah menjadi ikon pariwisata, baik nasional maupun internasional. Bali menjadi ajang eksperimen tradisi perjalanan dunia, dari dulu hingga sekarang. Festival GLOBALI merupakan festival yang diselenggarakan sejak tahun 2007 saat berlangsung Pertemuan Panel Dunia untuk Perubahan Iklim, yang sempat dihadiri oleh Sekretaris Jendral PBB Ban Ki Moon, Presiden RI dan berbagai kepala negara.  Acara dukungan yang digelar di pelataran Garuda Wisnu Kencana, menjadi momentum untuk menyelenggarakan kegiatan berikutnya. Pada saat penyelenggaraan World Cultural Forum 2013, GLOBALI FESTIVAL juga diselenggarakan menyemarakkan pertemuan dunia ini. 

Sejak tahun 2017, memperingati Seabad Pariwisata Bali, GLOBALI FESTIVAL diselenggarakan di Taman Nusa Gianyar, yang kemudian menjadi rumah tetapnya dan kini diselenggarakan setiap tahun.Berdasarkan warisan budaya yang kaya ini, GloBALI Tourism Observatory  

Tema didasarkan pada persoalan dan tantangan utama, dengan menghimpun kekuatan bersama melalui ekspresi kreatif. Berupa serangkaian upacara dan pertunjukan, yang berlangsung selama tiga hari, di berbagai venue di Taman Nusa pada 10 -12 Desember 2018.  

Tema utama 2018 adalah RESURACTION atau Kebangkitan Kembali. Setelah melewati waktu sulit dalam setahun terakhir,  melalui berbagai bencana alam di berbagai tempat tanah air, saatnya membangun daya kreatif untuk bangkit kembali. 

Seperti kita ketahui bencana alam, gempa, tsunami, luquifikasi, sampai bencana teknologi seperti Lion jatuh itu betul-betul berpengaruh terhadap kunjungan Wisman ke tanah air. Termasuk polemik, dan perang kata-kata keras di media soal zero dollar tour bulan lalu. 

Salah satu yang paling mengguncang adalah gempa Lombok. Kondisi semakin parah mengingat bencana terjadi saat puncak kunjungan. Gempa tidak hanya berdampak bagi Lombok semata. Bali yang merupakan daerah tetangga, ikut merasakan imbasnya. Indonesia juga. 

Penyelenggarakan GLOBALI FESTIVAL merupakan serangkaian kegiatan yang terintegrasi dan reflektif yang bertujuan untuk menghadapi masa depan dengan melihat persoalan utama yang dihadapi saat ini. 

Adalah sebuah kebanggaan Taman Nusa dipilih menjadi tempat  penyelenggarakan event ini diprakarsai oleh Bapak Taufik Rahzen dan dukungan sepenuhnya dari Kementerian Pariwisata RI, kami bekerjasama dengan GloBali Cultural & Tourism Observatory dan Pancer Langit Bali. rls/gus/sar

Berikut Susunan Acara GLOBALI FESTIVAL : 

 

SENIN, 10 Desember 2018

10.00-17.00 EXPO GLOBALI Heritage City Tourism

11.00-12.00 Pembukaan EXPO dan Ritus Amerta Sri Bumi Pancar Langit

13.00-17.00 Konvensi Pariwisata

13.00-14.00 Refleksi 2018 : Festival Pusaka dan Seratus Tahun Kongres Kebudayaan oleh Taufik Rahzen

14.30-16.30 Berbagi Pengalaman : Rumah Karnaval, Sahabat Museum, Sukur Pesisiran, Pancer Langit, Barapan Kebo, Taman Nusa dan World Wayang Way.

16.30-17.00 Pusparagam Nusantara

18.00-24.00 Kemah Seni : Peranan Story-telling dan Cerita Rakyat

SELASA, 11 Desember 2018

05.00-09.00 Lokakarya Kemah Seni

10.00-18.00 EXPO GLOBALI Heritage City Tourism Pemutaran film Situs Warisan Budaya Dunia

11.00-14.00 Kompetisi Panah Tradisional

14.00-16.00 Perspektif GLOBALI : Prof. Dr. I. Made Bandem.

16.00-17.00 Ritus AIR.AIR.AIR. Pancar Langit. SAKECO Sumbawa Perjalanan Dunia Wayang, Kinara Kinari

18.00-24.00 Kemah Seni : Museum dan Cagar Budaya

RABU, 12 Desember 2018

05.00-09.00 Lokakarya Kemah Seni

10.00-17.00 EXPO GLOBALI Heritage City Tourism

11.00-12.00 Penandatanganan Nota Kesepahaman antar Parapihak

13.00-14.00 Orasi Budaya : Arsip Warisan Budaya Tak Benda dan Pariwisata Budaya oleh Gaura Mancacaritadipura

14.00-14.30 INDAH AWARD Indonesian Archipelagic Heritage

15.00-18.00 Karnaval GLOBALI Pertunjukan Penutup di Situs Borobudur. Bedaya Prajna Paramitha


Komentar

Berita Terbaru

\