Selaku Pionir Teknologi TOSS, Klungkung Akan Jadi Trademark di Indonesia
Senin, 26 November 2018
00:00 WITA
Klungkung
3114 Pengunjung
suaradewata
Klungkung, suaradewata.com - Gaung teknologi pengolahan sampah milik Pemerintah Kabupaten Klungkung yakni Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) dengan slogan “Dari Klungkung Untuk Indonesia” tampak sudah mampu menarik banyak pihak untuk berkunjung ke Klungkung. Mulai dari pejabat sejumlah daerah di Indonesia hingga pejabat di pemerintah pusat. Tidak hanya itu, sejumlah pakar dan ahli pun turut datang langsung ingin melihat program hasil kerjasama Pemkab Klungkung, STT PLN Jakarta dan Indonesia Power ini.
Seperti pada Sabtu (24/11/2018) lalu, General Manager (GM) PT. Barata Indonesia, Lukman Jamaludin berkunjung langsung ke Klungkung untuk melihat teknologi yang diterapkan dalam upaya memerangi persoalan sampah. PT. Barata Indonesia merupakan salah satu BUMN yang bergerak dibidang pembuatan komponen dan peralatan industri untuk Pembangkit Listrik, Minyak Dan Gas, Industri Agro, Peralatan Berat, Hidromekanikal serta Steel Construction. Kedatangan Lukman Jamaludin diantarkan rekannya Gusti Anom Astawa yang merupakan pejabat Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia ( PPSDM) Kementerian ESDM dan kebetulan putra asli Klungkung asal Desa Getakan, Kecamatan Banjarangkan. Kehadiran kedua orang ini disambut langsung Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, Kadis LHP A.A. Kirana bersama GM Indonesia Power UP. Bali IAGN. Subawa Putra untuk selanjutnya berkunjung ke menyaksikan secara langsung proses teknologi TOSS di IPLT Lepang, Desa Takmung, Banjarangkan dan TOSS Desa Gunaksa, Dawan.
Setelah melakukan pengamatan, General Manager (GM) PT. Barata Indonesia, Lukman Jamaludin mengaku sangat mengapresiasi Pemda Klungkung karena sudah menjadi pionir dalam pelaksana program ini. Menurutnya program ini bisa benar benar dikembangkan dan berguna bagi daerah daerah lain di Indonesia. Dan untuk lebih maksimalnya program TOSS ini, dibutuhkan mesin pencacah dan mesin pembuat pelet dengan kapasitas yang lebik besar dan efisien. Lukman Jamaludin mengaku siap untuk membuat mesin ini bahkan dengan bentuk, tampilan serta pengoperasian yang lebih baik.
“Kami sangat mengapresiasi Bupati Klungkung sebagai pionir teknologi TOSS ini. Melalui sejumlah kerjasama, kami akan buatkan mesin pencacah dan pelet dengan kapasitas yang lebih besar dari yang ada sekarang dan tentu dengan teknologi yang lebih baik. Jika sudah berjalan setahun maka akan dibuatkan mesin dengan folume lebih besar untuk kota kota besar di Indonesia," ujarnya.
Lukman Jamaludin menambahkan, jika program ini sudah berkembang keseluruh Indonesia, sebagai wujud apresiasi kepada Pemda Klungkung, maka akan dicantumkan salah satu trademark Klungkung . Dengan begitu orang orang tahu program ini berawal dari Kabupaten Klungkung.
Rencana lainnya, untuk tenaga teknisi Pembangkit Listrik semua akan berasal dari Klungkung. Bekerjasama dengan Kementerian ESDM, anak anak SMK Klungkung akan dididik menjadi teknisi pembangkit listrik dengan sertifikasi dari Kementerian ESDM dan akan dipekerjakan diseluruh Indonesia. Hal ini juga sebagai wujud apresiasi terhadap Klungkung yang telah berani memulai program TOSS.
Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta dalam paparannya mengaku sangat optimis akan keberhasilan program TOSS ini. Dengan semakin banyaknya kunjungan ke Klungkung, akan menjadi tantangan untuk lebih menyempurnakan program ini. Sehingga program akan menjadi lebih baik dan tujuan yang ingin dicapai yaitu Klungkung bebas dari sampah bisa terwujud. Bupati Suwirta juga optimis program TOSS bisa segera di duplikasi ke semua desa. "Kita akan selalu menerima masukan dan kerjasama dari pihak lain yang ingin menyempurnakan program ini untuk menjadi lebih baik sehingga cocok untuk dijadikan wisata edukasi," ujar Bupati asal Nusa Ceningan ini.ars/aga
Komentar